Selasa, 02 Februari 2010

Adab Wanita Sholehah Keluar Rumah

Wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah Swt, Rasul Nya, kedua ayah bundanya dan kepada suaminya (jika dia telah bersuami). Adab sopan santunya jauh berbeda dengan wanita-wanita yang tidak shalihah (wanita thalihat, jahat). Apabila dia keluar rumah maka dia akan memastikan dirinya benar-benar mengikuti sunnah Rasulullah Saw. Dia tidak akan keluar rumah melainkan jika memakai pakaian yang menutup aurat, yaitu sebuah pakaian yang memenuhi ketentuan syari’at Islam, antara lain:
1. Menutupi seluruh tubuh badan.
2. Tebal dan tidak tipis (transparan).
3. Longgar dan tidak ketat.
4. Tidak diberi parfum atau minyak wangi yang kuat atau menyengat baunya.
5. Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
6. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita non Muslim (wanita kafir).
7. Pakaian yang dipakai adalah untuk tujuan ibadah kepada Allah Swt, bukan pakaian untuk menghias diri atau pamer kecantikan diri dan menarik perhatian orang lain atau untuk mencari popularitas.
8. Warna pakaian terbaik adalah warna gelap dan tidak norak (warna mencolok).
Itulah delapan syarat atau kriteria pakaian Muslimah shalihah yang harus dijaga oleh para Mu’minat shalehah. Kriteria pakaian tersebut telah memenuhi persyaratan apa yang disebut sebagai pakaian TAQWA.
Kewajiban Menutup Aurat.
Allah Swt berfirman:
“Hai anak Adam [umat Manusia], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa [selalu bertaqwa kepada Allah, berpakaian untuk bertaqwa] Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al ‘araf, 7: 26-27)
Batas aurat wanita
a. Seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan sampe pergelangan.
Allah Swt berfirman,
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita, dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan, dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah. Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (QS. An Nur, 24: 31)
Dari ‘Aisyah Radhiallahuanha berkata, Rasulullah Saw bersabda,
“Wahai Asma’, sesungguhnya wanita apabila telah haidh tidak boleh dilihat darinya kecuali ini dan ini.” Dan beliau (Rasulullah) mengisyaratkan wajahnya dan kedua tangannya sampe pergelangan. (HR. Abu Daud)
Sesungguhnya wanita diciptakan dalam keadaan fitrahnya senang berhias dan tumbuh dalam keadaan berperhiasan. Perhiasan itu ada dua. Pertama: Yang berasal dari dirinya (tubuhnya) sendiri yang merupakan asal penciptaannya seperti rambut, wajah dan semisalnya. Kedua: Perhiasan yang diambilnya dari luar dirinya kemudian dikenakan untuk memperindah diri seperti anting-anting, cincin, gelang kaki, pewarna kuku (daun pacar) dan selainnya. Kedua jenis perhiasan ini tidak boleh diperlihatkan dihadapan lelaki yang bukan mahram (ajnabi), karena syariat menetapkan hanya pihak-pihak tertentu yang diperkenankan melihat perhiasan si wanita sebagaimana tersebut. Maka satu-satunya jalan untuk memperbaiki keadaan ini adalah dengan kembali kepada hukum yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. [1]
b. Seluruh tubuh kecuali sebiji mata:
Allah Swt berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya [yaitu sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada] ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab, 33: 59)
Dari Ibnu Abbas dan Abu Ubaidah Radhiallahuanhuma berkata: “Allah memerintahkan kepada kaum Muslimah untuk menutup kepala dan wajahnya dengan jilbab kecuali satu mata, agar mudah dikenali, bahwa mereka adalah wanita-wanita merdeka.”
Dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahuanhuma berkata: Abu Shalih mengatakan kepadaku, Muawiyah berkata kepadaku, dari Ibnu Abbas Radhiallahuanhuma mengenai firman Allah (QS. Al Ahzab, 33: 59): Bahwa Allah Swt memerintahkan kepada isteri-isteri para mukminin jika mereka keluar rumah untuk suatu keperluan, haruslah mereka menutup wajah mereka dari atas kepala mereka dengan jilbab. Dan hendaklah mereka menampakkan satu mata untuk melihat.
Dari Ummu Salamah Radhiallahuanha berkata: Ketika Allah menurunkan wahyu (QS Ahzab, 33: 59), maka wanita-wanita kalangan Anshar keluar dari rumah-rumah mereka, seakan-akan diatas kepala mereka ada burung gagak dari kain hitam yang mereka pakai.
Selain dari ayat-ayat diatas, ada beberapa hadits yang menyempurnakan adab wanita Muslimah jika mereka keluar rumah. Yaitu tiap-tiap wanita atau isteri Muslimah yang shalihah jika hendak keluar rumah wajib meminta izin kepada suaminya atau penanggung jawabnya (orang tua nya) agar mereka senantiasa berada dalam keridhaan Allah Swt.
Wanita Muslimah atau Isteri Wajib Minta Izin Orang Tua atau Suami.
Dari Anas bin Malik Radhiallahuanhu ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Setiap isteri yang keluar rumah tanpa izin suaminya, tetap dalam murka Allah, sehingga kembali kerumahnya atau dimaafkan oleh suaminya.” (pada riwayat lain) setiap malaikat yang ada di langit mengutuknya, dan apa saja yang dilaluinya selain manusia dan jin, sehingga kembali.” [2]
Larangangan Wanita Muslimah Memakai Parfum.
Dibolehkan bagi wanita untuk memakai wangi-wangian apa saja yang disukai, baik yang dipakai dipakaian atau dibadan. Akan tetapi ada ketentuan yang harus diperhatikan, yaitu Islam mengharamkan wanita memakai wangi-wangian ketika keluar rumah. Karena dapat membangkitkan syahwat dan mengalihkan perhatian bagi siapa saja yang mencium baunya terutama laki-laki.
Dari Abu Musa al Asy’ari Radhiallahuanhu, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Tiap-tiap wanita yang menggunakan harum-haruman kemudian keluar melewati sekelompok kaum supaya dicium baunya oleh kaum itu, maka dia adalah seorang wanita penzina (pelacur) dan setiap mata yang memandangnya juga telah (ikut) melakukan zina (berzina).” [3]
Dari Abu Musa al-Asy’ari berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian keluar rumah dan berjalan melewati satu kaum sehingga mereka dapat mencium baunya, maka ia adalah wanita pezina.” (HR. An-Nasa’I. Hadist No. 5141, 5126, 5143)
Maksud dari hadis di atas adalah bahwa perbuatan seperti itu dapat dikategorikan dengan berzina. Hadits di atas memberikan peringatan, agar Muslimah dapat menghindarkan diri dari perbuatan tersebut yang hanya dilakukan oleh para pezina.
Hadis yang lain, diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahuanhu, Rasulullah Saw bersabda:
“Siapa saja wanita yang terkena asap wangi-wangian, maka jangan ikut bersama kami untuk melakukan shalat Isya’ pada akhir malam.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiallahuanhu, bahwa ia suatu saat bertemu dengan seorang wanita yang tercium olehnya bau wangi-wangian, dan di bagian belakang pakaiannya terdapat kain yang menyapu tanah. Abu Hurairah berkata, “Wahai amah (hamba) al-Jabbar, apakah engkau datang dari masjid?” Wanita itu menjawab, “Ya”. Abu Hurairah berkata lagi, “Apakah untuk-Nya engkau memakai wangi-wangian?” Wanita itu menjawab, “Ya”. Kemudian Abu Hurairah menjelaskan, “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Tidak akan diterima shalat seorang wanita yang memakai wangi-wangian dalam masjid ini, sehingga ia kembali dan mandi seperti ia mandi janabah (junub).” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, menjadi perhatian bagi wanita, apabila untuk pergi ke masjid, Islam melarang wanita menggunakan wangi-wangian. Lalu bagaimana hukumnya jika dipakai ke tempat-tempat umum yang banyak berkumpul laki-laki, seperti pasar atau tempat-tempat pembelanjaan lainnya? Ke masjid saja tidak boleh apalagi yang lebih umum, jelas lebih diharamkan lagi.
Inilah diantara ketentuan syari’ah Islam menegenai adab wanita shalihah keluar rumah, dan adalah orang-orang yang shalih dan shalihah apabila diajak kembali kepada syari’ah Allah Rasul Nya, maka jawabannya hanyalah sami’na wa atha’na “kami mendengar dan kami ta’at” (QS. an Nuur, 24: 51 dan QS. Al Ahzaab, 33: 36).
Wallahu a’lam bisshawab…

Memberi Maaf

Kita semua tentulah berkeinginan untuk menjadi hamba yang penuh rasa syukur,bahagia atau penuh keceriaan. Inilah keadaan alamiah kita, beginilah kita seharusnya. Emosi positif semacam ini sungguh terasa nyaman dan meningkatkan frekuensi getara kita ke alam semesta. Anda akan menjadi magnet kebaikan.

Namun, saudaraku, perjalanan hidup kita tidak selamanya mulus. Perjalanan kita laksana kapal laut. Suatu ketika badai kehidupan pasti datang menyerang. Setiap kita pernah atau barangkali sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tetap dibutuhkan usaha keras dalam untuk bisa melihat kebaikan dalam setiap kejadian, apapun kondisinya (menyenangkan maupun menyedihkan). Pemahaman akan kebaikan atau kebenaran tidak hanya mencapai keberkahan hidup, namun juga menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tiada berakhir.
Badai kehidupan, bisa menjadi sumber munculnya emosi negatif . Seperti kebencian, kemarahan, cemburu, rasa takut dst. Dalam sudut pandag “The Law of Attraction”, emosi ini akan menurunkan frekuensi getaran kita. Akibatnya membuat kita gelisah, marah dan sumpek, suntuk, sesak.

Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapat kesenangan , ia bersyukur (kepada Allah) sehingga didalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankan dengan sabar) bahwa didalamnya ada kebaikan pula “, (Hr Muslim).

Emosi negatif menimbukan rasa sakit dalam tubuh, menciptakan efek pemisahan, menghambat aliran emosi positif dan hanya akan menarik energi negatif lainnya ke dalam hidup kita. Saudaraku tidak ada seorangpung yang kebal terhadap segala peristiwa yang buruk.

Walaupun berat, namun sudah saatnya kita melepaskan semua perasaan marah, dendam, khianat, ketakutan dalam hidup kita. Keluarkanlah semua pikiran kotor dan semua tingkah laku yang tak berguna, dan memulai menjalani hidup yang ada. Biasakanlah untuk melihat bahwa pada akhirnya ada suatu kebaikan dalam sebuah peristiwa yang pada awalnya terlihat merugikan. Kita tidak selalu bisa melihat sisi positif yang muncul.

Bila kita terlalu fokus pada kesakitan dan kemarahan, anda hanya akan menciptakan keaadaan yang makin buruk dan tidak sehat dalam kehidupan anda. Kita harus berjuang untuk membuat ruang untuk perasan positif.

Cherie Carter-Scott, menyatakan kemarahan akan membuat kita semakin kecil, sedangkan pemberian maaf memaksa anda untuk tumbuh diluar diri anda sebelumnya.

Ya benar saudaraku. Pemberian maaf adalah tindakan penting dan merupakan proses menuju perubahan. Kita harus berusaha berkeinginan untuk memaafkan siapapun pada situasi yang menyebabkan kesakitan dan lepaskanlah semuanya.

Janganlah anda membahayakan diri sendiri, dengan mempertahankan pikiran-pikiran negatif dan emosi negatif. Pada saat kita bersikeras untuk tidak memaafkan seseorang, laksana kita minum racun dan menunggu orang lain sakit. Maafkanlah semuanya, lepaskanlah, dan yang paling penting maafkanlah diri kita masing-masing.

Jika anda belum pernah memaafkan diri sendiri, bagaimana mungkin anda bisa memaafkan orang lain? Demikian kata Dolores Huerta.

Pemberian maaf yang sejati, adalah benar-benar obat mujarab, yang membersihkan diri kita dan membebaskan diri kita. Proses benar dalam diri, yang mengubah anda dari situasi penderitaan dan kemarahan menjadi situasi dengang frekueni getaran cinta yang lebih tinggi. Banyakpakar motivasi, bahwa tidak ada yang lebih penting dari merasa baik.

Kita harus membuat keputusan yang disadari untuk memilih kebahagiaan. Pilihlah untuk hidup dalam keadaan selalu bersyukur dan bahagia. Pilihlah kecermelangan hidup anda dan energi positif membentuk masa depan kita.

Ingatlah selalu, firman Allah, yang artinya ,” Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran , dan mereka tidak dianiaya “, (Qs. Al-Mu’minuun).

Rasulullah saw, pernah bersabda , yang artinya ,” Setiap hamba muslim yang ditimpa musibah atau sakit dan sebagainya maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya, sebagaimana daun yang gugur dari pohonnya ,” (Hr Bukhari Muslim).

Rasulullah saw, pernah bersabda , yang artinya ,”Sederhanalah dan jangan terlalu berlebihan serta berusahalah melakukan yang benar. Setiap musibah yang menimpa orang-orang muslim adalah suatu pelebur kesalahan biarpun hanya sekedar tertusuk duri “, (Hr BukhariMuslim).

Saudaraku , kita tidak tinggal dimasa lalu.Ketika anda mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif, anda mulai mendapatkan hasil yang positif (Willie Nelson).

Dengan memberi maaf , akan menimbulkan rasa bersyukur . Dan syukur memberikan kesadaran kepada kita tentnag betapa besarnya nikmat yang telah Allah berikan keapda kita. Janganlah terlalu larut dengan hilangnya satu kenikmatan yang sebelumnya Allah berikan , karena masih banyak sekali kenikmatan lain yang menunggu kita.

Allahu a’lam

Kematian Hati

Ust. Rahmat Abdullah (Alm)

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.
Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"

Kado untuk Orang Shalih

Keutamaan Dzikir
Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala semata, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada penutup para nabi dan rasul shallallahu’alaihi wasallam, amma ba'du.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu." (QS.al-Baqarah: 152 )
Juga firman-Nya, artinya, "Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah subhanahu wata’ala, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS. al-Ahzab: 35 )
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Permisalan orang yang berdzikir (mengingat) Rabb-nya dan orang yang tidak berdzikir, seperti orang hidup dan orang mati." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Beliau juga bersabda: “Aku sesuai dengan (tergantung) hamba-Ku dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku. Jika ia menyebut-Ku dalam dirinya Aku akan menyebutnya dalam diri-Ku dan jika ia menyebut-Ku dalam suatu majelis, maka Aku akan menyebutnya dalam majelis yang lebih baik dari majelis itu." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Al-Imam Ibnul Qayyim berkata, "Dzikir memiliki lebih dari seratus faidah,
Dzikir dapat mengusir, menundukkan dan membuat setan kecewa.
Dzikir diridhai oleh Yang Maha Pengasih.
Dzikir bisa mendatangkan rizqi.
Dzikir dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan dari hati.
Dzikir menimbulkan rasa gembira, riang, dan lapang dalam hati.
Dzikir memberi cahaya pada wajah dan hati.
Dzikir bisa menghapus dosa dan menghilangkannya.
Jika seorang hamba mengingat Allah subhanahu wata’ala pada waktu senang, maka Allah subhanahu wata’ala akan mengingatnya di waktu susah.
Faktor yang dapat menyibukkan lidah, sehingga terhindar dari perbuatan gibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), dusta, perkataan buruk dan batil.
Dzikir menghidupkan hati dan menguatkannya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Dzikir bagi hati seperti air bagi ikan, bagaimana keadaan ikan jika tidak ada air?"
Keutamaan Shalawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Ibnul Qayyim menyebutkan tiga puluh sembilan manfaat shalawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wasallam, diantaranya:


Menjalankan perintah Allah, artinya, "Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-nya." (QS. al-Ahzab: 56 )
Orang yang bershalawat pada beliau sekali, akan mendapatkan sepuluh kali shalawat dari Allah subhanahu wata’ala.
Diangkat derajatnya sepuluh tingkat, ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kesalahan.
Merupakan sebab mendapatkan syafa'at dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam.
Jika ia mendahulukan shalawat dalam do'anya, besar harapan do'anya dikabulkan.
Merupakan sebab dihapusnya dosa.
Merupakan faktor yang dapat mendekatkan seseorang pada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Merupakan sebab diperolehnya shalawat dari Allah dan para malaikat.
Merupakan sebab dijawabnya salam oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam untuk orang yang bershalawat kepadanya.
Merupakan zakat dan penyuci bagi orang yang bershalawat.
Merupakan sebab kokohnya kaki ketika menapaki shirat.
Merupakan sebab terpenuhinya kebutuhan.

Dzikir Pagi dan Petang
(Dibaca setelah shalat Subuh dan setelah Ashar).

Membaca Ayat Kursi (QS. al-Baqarah: 255).[/isi]
Artinya, "Allah, tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan haq) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluq-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar." (HR. an-Nasa-i dan ath-Thabrani dengan sanad yang baik).
Juga diucapkan ketika akan tidur dan dapat melindungi diri dari syetan.

Membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, dibaca tiga kali, maka tiga surat ini akan mencukupinya dari segala sesuatu.

Membaca:

اَللُّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَإِلَهَ إِلاَ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ، فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ). (رواه البخاري)

"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan haq), kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan-ku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia dengan perjanjianku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuper-buat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa, kecuali Engkau."(HR. al-Bukhari).
Barangsiapa yang membacanya pada pagi hari dan meninggal dunia sebelum sore hari, maka ia akan masuk surga dan begitu pula sorenya.

Membaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اَللَّهُمَّ احْفِظْنِيْ مِنْ بَيْنَ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعِنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ). (أبو داود و ابن ماجه بسند صحيح).

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah tutuplah auratku (aibku) dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, belakang, kanan, kiri dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar aku tidak disambar dari bawah." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).
Juga diucapkan ketika akan tidur.

Membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ، لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذاَ الْيَوْمِ وَشَرَّ مَا بَعْدَهُ، رّبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبْرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فَي الْقَبْرِ). (رواه مسلم).

"Kami telah memasuki waktu pagi dan segala kerajaan hanya milik Allah, segala puji hanya milik Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadai dengan benar), kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada se-kutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabb, aku mohon pada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabb, aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan kejelakan di hari tua. Wahai Rabb aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur." (HR. Muslim).

Di senja hari mengucapkan:

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَي المُلْكُ ِللهِ

"Kami telah memasuki waktu sore dan segala kerajaan hanya milik Allah",
sebagai ganti dari kalimat,

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ

"Kami telah memasuki waktu pagi dan segala kerajaan hanya milik Allah".

Membaca:

بِسْمِ اللهِ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه بسند حسن)

"Dengan menyebut nama Allah, yang tidak akan berbahaya apa saja yang ada di bumi dan di langit. Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad dengan sanad hasan).
Dibaca tiga kali, maka tidak akan ada yang dapat mencelakakannya hingga sore hari. Dan jika dibaca pada sore hari, maka tidak akan ada yang dapat mencelakakannya hingga pagi hari.

Membaca:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (رواه أحمد و النسائي و والترمذي و ابن ماجه بإسناد صحيح)

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakan-Nya." (HR. Ahmad, an-Nasa-i, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
Dibaca tiga kali dan dibaca juga ketika mampir di suatu tempat.

Membaca:

ياَحَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلىَ نَفْسِيْ

"Wahai Rabb yang Maha hidup, Wahai Rabb yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusan-ku dan jangan serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun." (HR.al-Hakim, dan beliau menshahihkannya serta di sepakati oleh adz-Dzahabi).
Diucapkan tiga kali pada sore hari saja.

Dzikir Sebelum Tidur

Membaca Ayat Kursi (QS. al-Baqarah ayat 255).
Orang yang membacanya tidak akan didekati oleh syetan hingga pagi.

Dua ayat dari surat Al-Baqarah (QS. al-Baqarah ayat 285 dan 286).
Barang siapa yang membaca keduanya pada malam hari, maka kedua ayat itu akan mencukupinya (dari segala bahaya).

Mengumpulkan kedua tangan, lalu ditiup dan dibacakan surat al-Ikhlash, surat al-Falaq dan surat an-Naas, kemudian dengan dua telapak tangan mengusap anggota tubuh yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan, dilakukan tiga kali. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Hal ini dapat menjaganya dari segala sesuatu.

Membaca surat al-Kafirun kemudian tidur setelah selesai membacanya di setiap malam. (HR. Pengarang kitab sunan yang tiga, Ibnu Hibban dan al-Hakim). Karena surat al-Kafirun adalah bentuk berlepas diri dari syirik.

Membaca:

باِسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

"Dengan nama-Mu (aku tidur), wahai Rabbku aku merebahkan tubuh-ku. Dan dengan nama-Mu pula aku bangun. Apabila Engkau mencabut nyawaku, berikanlah rahmat-Mu kepadanya. Dan apabila Engkau membiarkannya hidup, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih, sebab mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan Allah." (HR.al-Bukhari dan Muslim)

Membaca:

بِاسْمِكَ اَللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

"Dengan nama-Mu, Aku mati dan hidup." (HR. al-Bukhari)
Apabila bangun dari tidur berdo’a,

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan setelah mewafatkanku dan hanya kepada-Nyalah kita kembali." (HR. Al-Buhkari).
Dibaca satu kali.

Mengucapkan, "Allahu Akbar (34 kali), subhaanallahi (33 kali), dan alhamdulillahi (33 kali)." (HR. al-Bukhari).

Membaca:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَمَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ, آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ

"Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, a-ku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena mengharap dan takut kepada-Mu. Sesungguhnya tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan juga Nabi yang Engkau utus." (HR. al-Bukhari). Apabila ia mati, maka ia mati dalam keadaan fitrah. Ini merupakan bacaan terakhir dibaca ketika akan tidur.

Membaca:

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيمِ, رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْئٍ, فَالِقَ اْلحَبِّ وَالنَّوَى, وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيلِ, وَالْفُرْقَانِ, أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْئٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْئٌ, وَأَنْتَ اْلبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْئٌ, اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ اْلفَقْرِ

"Ya Allah, Rabb lagit yang tujuh dan Rabb 'Arsy yang agung, Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Pembelah biji dan benih. Yang menurunkan Taurat, Injil, dan al-Qur-an. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu, Engkaulah yang memegang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang paling pertama, sehingga tidak ada sesuatu pun sebelum diri-Mu. Engkaulah Yang paling akhir, sehingga tidak ada sesuatupun setelah-Mu. Dan Engkaulah yang zhahir, sehingga tidak ada sesuatu yang mengungguli-Mu dan Eng-kaulah Yang bathin, sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersem-bunyi dari-Mu. Lunasilah hutang kami dan cukupilah kami dari kefakiran." (HR. Muslim)

Diantara adab tidur: berwudhu, tidur dengan miring pada samping kanan dan meletakkan tangan kanan di bawah pipi.

Jangan lupa! Anda akan mendapatkan satu kebaikan untuk tiap huruf al-Qur'an yang anda baca. Satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dalam lafazh "bismillahirrahmanirrahim" ada 19 kebaikan, lalu dilipatgandakan menjadi 190 kebaikan, lantas berapa yang akan anda dapatkan dengan pengulangan dan hapalan?! Tepat sekali, ini merupakan sebuah kesempatan. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Dikatakan kepada orang yang menghapal al-Qur'an (ketika masuk surga), "Bacalah, naiklah dan tartilkanlah sebagimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sungguh kedudukanmu di akhir ayat yang engkau baca". (HR. at-Tirmidzi)
Kita memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar diberi kesempatan menghapal Kitab-Nya dan membacanya dengan cara yang diridhai-Nya.
Dzikir Keluar Rumah & Menuju Masjid

بِاسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

"Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakal pada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah". (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أََزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجَهَلَ عَلَيَّ

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan, berbuat kesalahan atau disalahi, tergelincir atau digelincirkan orang, menganiaya atau dianiaya dan berbuat bodoh atau dibodohi". (HR. Ahlus Sunan).

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُوْرًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَمِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَمِنْ خَلْفِي نُورًاوَاجْعَلْ لِي نُورًا

”Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di pengelihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di sebelah kananku, cahaya di sebelah kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku dan cahaya di belakangku serta kuatkanlah cahaya untukku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Dzikir ke Luar & Masuk Masjid

Ketika masuk berdo’a,

اَللَّهُمًّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

”Ya Allah, bukakanlah pintu rahmat-Mu untukku.” (HR. Muslim)

Ketika ke luar berdo’a,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon karunia-Mu." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)

Macam-macam cara mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala:

Dakwah kepada Allah subhanahu wata’ala,
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengajak pada suatu petunjuk, ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR. Muslim dan Ibnu Hibban)

Membaca al-Qur'an,
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur'an, sungguh al-Qur'an akan datang memberi syafaat bagi orang yang membacanya kelak di hari Kiamat." (HR. Muslim)

Shalat Sunnah Rawatib
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,"Tidak ada seorang muslim pun yang shalat sunnah dua belas raka'at setiap hari, kecuali Allah akan membangun untuknya rumah di surga." (HR. Muslim).
2 raka'at setelah Fajar (sebelum Subuh), 4 raka'at sebelum Zhuhur, 2 raka'at setelah Zhuhur, 2 raka'at setelah Maghrib dan 2 raka'at setelah Isya.
Do'a ketika Mengalami Kesusahan dan Kesedihan

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اْلعَظِيمُ اْلحَلِيمُ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ اْلعَرْشِ اْلعَظِيمِ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ اْلعَرْشِ اْلكَرِيمِ

"Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan Allah, yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan Allah, Rabb pemilik 'Arsy yang agung. Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar) melainkan Allah, Rabb langit dan Rabb bumi, serta Rabb pemilik 'Arsy yang mulia."
Kemudian mengucapkan,

لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Tidak ada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar), melainkan hanya Engkau semata. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim." (HR. at-Tirmidzi)

Lalu mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

"Wahai Yang maha hidup dan Maha berdiri sendiri, dengan rahmatmu aku meminta pertolongan." (HR. At-Tirmidzi)
Diucapkan ketika tertimpa kesusahan dan kesulitan.

اَللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ, نَاصِيَتِي بِيَدِكَ, مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ, عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ, أََسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ, سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَاِبكَ, أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا ِمنْ خَلْقِكَ, أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِِ اْلغَيْبِ عِنْدَكَ, أَنْ تَجْعَلَ اْلقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي, وَنُورَ صَدْرِي, وَجَلاَءَ حُزْنِي, وَذَهَابَ هَمِّي.

"Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam), dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa), ubun-ubunku berada di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku terhadap diriku dan ketetapan-Mu adil pada diriku. Aku memohon kepadamu dengan segala Nama yang men-jadi milik-Mu, yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluq-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadi-kan al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, dan pelipur kesedihanku, serta penghilang dari kesusahanku." (HR. Ahmad)
Dibaca ketika gelisah dan sedih
Ruqyah bagi Orang yang Mengeluh Sakit
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika merasa sakit berdo'a untuk dirinya al-Mu'awwidzaat (surat al-Falaq dan surat an-Naas) lalu meniup.
Ditanyakan kepada az-Zuhri, "Bagaimana beliau meniup?" Ia menjawab, "Beliau meniup pada kedua tangannya dan mengusap kedua tangan itu pada wajah." (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Letakkan tanganmu pada bagian tubuhmu yang sakit dan ucapkan, bismillah tiga kali, lalu ucapkan tujuh kali",

أَعُوذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أُحَاذِرُ

"Aku berlindung kepada Allah dan kepada kekuasaan-Nya dari apa yang aku rasakan dan kukhawatirkan." (HR. Muslim).
Ruqyah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,.
Anas ketika meruqyah Tsabit berkata, "Maukah engkau aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam?" Tsabit berkata, "Mau". Anas lalu berdo'a,

اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ اْلبَأْسَ اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

"Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah Yang Maha menyembuhkan, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas sakit sedikit pun." (HR. al-Bukhari).


dari www.alsofwah.or.id

Demi waktu Dhuha

Allah bersumpah dengan berfirman, ''Demi waktu dhuha.'' Imam Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting. Di antara doa Rasulullah SAW: Allahumma baarik ummatii fii bukuurihaa. Artinya, ''Ya Allah berilah keberkahan kepada umatku di waktu pagi.''

Dari hadits riwayat Ibn Majah dan tirmidzi dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “ Barang siapa yang membiasakan diri melakukan shalat dhuha dua rekaat, maka diampunilah dosa-dosanya sekalipun dosa itu laksana buih diatas lautan “.

Abu Dzar al-Ghifari menyatakan , bahwa Rasulullah pernah berwasiat kepadanya , sehingga dia (Abu Dzar) berkata, “ Kekasihku Muhammad saw, telah berwasiat kepadaku tentang tiga hal, yang sejak itu aku tidak pernah meninggalkannya. Pertama, hendaklah mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur, kedua, hendaknya aku tidak meninggalkan dua rekaat shalat sunnah dhuha, karena sesungguhnya shalat dhuha adalah shalatnya ’awwabin’ (shalatnya orang-orang yang bertaubat kepada Allah serta meninggalkan maksiat), ketiga, hendaklah aku berpuasa tiga hari tiap bulan (Hr. Tirmidzi dan Nasa’i dari Abi Hurairah).

Abu Dzar meriwayatkan sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, ''Bagi tiap-tiap ruas anggota tubuh kalian hendaklah dikeluarkan sedekah baginya setiap pagi. Satu kali membaca tasbih (subhanallah) adalah sedekah, satu kali membaca tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, satu kali membaca takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, menyuruh berbuat baik adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan, semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Muslim).

Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat. Dalam riwayat Ummu Hani', ''Kadang Rasulullah SAW melaksanakan shalat Dhuha sampai delapan rakaat.'' (HR Muslim). Imam Attirmidzi dan Imam Atthabrani meriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa bila seseorang melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu ia berdiam di tempat shalatnya sampai tiba waktu dhuha, kemudian ia melaksanakan shalat Dhuha, ia akan mendapatkan pahala seperti naik haji dan umrah diterima. Para ulama hadis merekomendasikan hadis ini kedudukannya hasan.

Saudaraku, sungguh bahagia dan beruntung hamba beriman yang memulai waktunya dengan shalat Subuh berjamaah di masjid, lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha.

Bahkan Rasulullah pernah bersabda , yang artinya ,” Barang siapa mengerjakan shalat dhuha dua rekaat, maka Allah menghadiahkan kepadanya sebuah bangunan istana dari emas di surga “, (hr Ibn Majah dan tirmidzi dari Anas bin Malik).

Shalat tidak memberatkan manusia. Namun sebaliknya , shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada-Nya agar mendapat pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan ridha-Nya

Shalat itu sendiri membawa barakah yang tak ternilai harganya. Salah satu rahasia yang seharusnya kita ketahui. Prof Dr Andry dari Paris, menyatakan bahwa tidak ada kesangsian sama sekali terhadap gerakan-gerakan shalat yang dilakukan setiap hari untuk dapat menurunkan penyakit kegemukan, reumatik, diabetes, batu empedu, sembelit dst. Gerakan-gerakan shalat itu sendiri juga menguatkan dan membesarkan urat-urat otot.

Prof Dr Kohrasch dan Prof Dr Leube, menyatakan bahwa gerakan-gerakan shalat secara Islam mengurangi dan meringankan penyakit jantung, seperti dari klep-klep bilik jantung, otot jantung, pembuluh-pembulu darah angina pectoris, penyumbatan pembuluh darah, bengkak pada kaki (oedema) karena sakit jantung, bronkitis, kegemukan , diabetes dst.

Masih ada sejuta lebih rahasia shalat yang belum kita ketahui.
Sungguh disayangkan bila kita , melewatkan kesempatan yang membahagiakan ini.
Yakinlah, Allah tentu akan mencatat sekaligus memberikan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang mendirikan shalat dhuha.

Dari hadits riwayat Tabrani dari Abi Ummah berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Ketika matahari terbit dari tempatnya sebagaimana ketika shalat ashar dilakukan saat matahari tenggelam, kemudian ada seorang melakukan shalat sunnah dhuha dua rekaat dengan empat kali sujud, maka baginya tersedia pahala sama dengan pahala melakukan amal kebajikan seharian penuh, dan aku (Abi Ummah) menduga, bahwa Rasulullah saw, juga bersabda : ‘Apabila dia meninggal pada hari itu, maka berhak masuk surga’”. (Hr Thabrani dari Abi Ummah).

Sebagai seorang hamba, sudah seharusnya selalu berusaha dan berdoa agar Allah memberikan berkah-Nya sehingga kita bisa mendirikan shalat dhuha dengan istiqomah. Sungguh sayang, bila kita sampai melewatkan shalat ini.

Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Didalam surga terdapat sebuah pintu yang bernama adh-dhuha. Apabila hari kiamat tiba, ada seseorang yang menyeru,’Manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha ? Inilah pintu kalian. Masuklah kedalam surga dengan iringan rahmat Allah ! “, (Hr Thabrani dari Abi Hurairah).

Saudaraku, tidak ada yang lebih baik kecuali selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam apapaun urusannya. Yakinlah , Allah pasti memberikan petunjuk, kemudahan , perlindungan dan keberkahan atas setiap usaha yang kita jalankan.
Disamping riyadhah khusus yang diamalkan melalui zikir, puasa, i’tikaf, muhasabah, muqarabah, maka hendaknya kita juga meng-istiqomahkan shalat dhuha. Riyadhah artinya melatih jiwa untukmenerima kebenaran dan keikhlasan.

Tidak akan kita dapati seseorang yang meng-istiqomah-kan shalat dhuha kemudian dia mengalami kekurangan. Banyak kita dapati seorangyang fakir dan selalu merasa kekurangan ketika mereka bekerja namun tidak disertai rasa syukur kepada Allah.

Firman Allah, yang artinya ,” Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan , lalu Dia memberikan kecukupan “, (Qs. Ad-dhuha : 8).
Dengan melakukan shalat dhuha , kita akan medatangkan pikiran yang jernih, benar, memperoleh jalan yang lapang, juga mendatangkan rizki yang halal dan barakah.

Firman Allah, yang artinya ,” Dan, orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orangyang bertaqwa “ . (Az-Zumar : 33).

Riyadhah , disini mengandung dua pengertian .

• Pertama , melatihnya untuk menerima kebenaran, jika kebenaran itu disodorkan kepada nya. Apabila kebenaran ini ditawarkan kepadanya, maka dia langsung menerimanya.

• Kedua, menerima kebenaran dari orang yang menawarkan kepadanya.


Saudaraku, mendirikan shalat dhuha, termasuk dalam katagori orang yang mensyukuri nikmat Allah. dan bisa dijadikan salah satu sarana untuk mengokohkan hati agar tidak terjebak dalam emosi negatif. Sebagaimana penyakit yaitu tidak mennsyukuri nikmat Allah.

Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohhon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran “, (Qs. Al- Baqarah : 186).

Saudaraku, semoga kita diberikan kemudahan untuk selalu istiqamah dan ikhlas menjalankan shalat dhuha.


Allahu a’lam