Kamis, 20 November 2008

WASIAT NABI JUNJUNGAN KPD SAIDINA ALI R.A

Wahai Ali,

Bagi orang mukmin ada 3 tanda-tandanya
1)Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia
2)Tidak terpesona dengan pujuk rayu wanita
3)Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia
Wahai Ali,

Bagi orang alim itu ada 3 tanda-tandanya
1)Jujur dalam berkata-kata
2)Menjauhi segala yang haram
3)Merendahkan diri

Wahai Ali,

Bagi orang yang takwa itu ada 3 tanda-tandanya
1)Takut berlaku dusta dan keji
2)Menjauhi kejahatan
3)Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman

Wahai Ali,

Bagi orang yang jujur itu ada 3 tanda-tandanya
1)Merahsiakan ibadahnya
2)Merahsiakan sedekahnya
3)Merahsiakan ujian yang menimpanya

Wahai Ali,

Bagi ahli ibadah itu ada 3 tanda-tandanya
1)Mengawasi dirinya
2)Menghisab dirinya
3)Memperbanyakkan ibadah kepada ALLAH s.w.t.


Lidah kelu di saat kematian. Kematian pasti menjelma. Hanya masa dan
waktunya yang tidak kita ketahui. Cuba kita amati.. mengapa kebanyakan
orang yang nazak (hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa, lidahnya
kelu, keras dan hanya mimik mukanya menahan kesakitan sakaratul maut.
Diriwayatkan sebuah hadis yang bermaksud : "Hendaklah kamu mendiamkan
Diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut
menghampirinya." Ini jelas menunjukkan,kita disarankan agar mendiamkan
diri, jangan berkata apa-apapun semasa azan berkumandang. Sebagai
orang Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu
Kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri.... mengapa
azan kita tidak boleh mendiamkan diri....!!! Lantas sesiapa yang
berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak.
Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba.... maka
kita
tidak dapat mengucapkan kalimah lailahaillallah... yang mana sesiapa yg
dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya dicabut... Allah
menjanjikan
syurga untuknya. Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan,...
dan
mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu walaupun nyawa sedang
dicabut. "Ya ... Allah, anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang
baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah
Laillahaillallah......semasa sakaratul maut menghampiri kami......
amin..
amin.. amin Yarobbal a'lamin.."

Perangi nafsu dengan empat pedang riadhah (latihan jiwa) iaitu makan
sekadar untuk menguatkan badan, bicara seperlunya, mengurangi tidur dan
menahan cercaan orang lain" (Yahya bin Muaz al-Razi)

Semoga kita mendapat syafaatnya dan beroleh kejayaan. Bersama-samalah
kita
memanjatkan doa agar kita diberi kekuatan dalam melaksanakan hukum
Allah agar kita tergolong daripada orang2 yang beriman. Amin

Di Copy Dari http://www.sengkarai.com

Mimpi dan Hari ini

Sering kali kita mengejar MIMPI

Seolah - olah impian itu adalah TARGET

Susah payah penuh pengorbanan mimpi DIKEJAR

Setelah tercapai kita akan kembali BERMIMPI

Hidup adalah untuk IBADAH

Ibadah itu bukanlah BERMIMPI

Karena ibadah adalah hidup HARI INI

Memaksimalkan HARI INI dan DETIK INI

Masa depan adalah MISTERI

Masa lalu adalah HISTORI

Mimpi hanya membatasi KEMAMPUAN

MAKSIMALKAN HARI INI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK.

by Kang Dicky

Opick - bila waktu tlah berakhir

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua hilang dan pergi
Meninggalkan dirimu

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masikah ada jalan bagimu untuk kembali
Mengulangkan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada akan
Kembali padaNya

Bila waktu tlah memanggil
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu telah terhenti
Teman sejati tingallah sepi.

Sabtu, 18 Oktober 2008

HAK SUAMI YANG HARUS DIPENUHI ISTERI

[4]. Isteri Harus Berhias Dan Mempercantik Diri Untuk Suami, Selalu Tersenyum Dan Tidak Bermuka Masam Di Hadapan Suaminya, Juga Jangan Sampai Ia Memperlihatkan Keadaan Yang Tidak Disukai Oleh Suaminya.

Seorang isteri tidak boleh meremehkan kebersihan dirinya, sebab kebersihan merupakan bagian dari iman. Dia harus selalu mengikuti sunnah, seperti membersihkan dirinya, mandi, memakai minyak wangi dan merawat dirinya agar ia selalu berpenampilan bersih dan harum di hadapan suaminya, hal ini menyebabkan terus berseminya cinta kasih di antara keduanya dan kehidupan ini akan terasa nikmat.

Berhias untuk suami adalah dianjurkan selagi dalam batas-batas yang tidak dilarang oleh syari’at, seperti mencukur alis, menyambung rambut, mentato tubuhnya dan lainnya.

Seorang isteri ideal selalu nampak ceria, lemah lembut dan menyenangkan suami. Jika suami pulang ke rumah setelah seharian bekerja, maka ia mendapatkan sesuatu yang dapat menenangkan dan menghibur hatinya. Jika suami mendapati isteri yang bersolek dan ceria menyambut kedatangannya, maka ia telah mendapatkan ketenangan yang hakiki dari isterinya.

Allah Ta’ala berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” [Ar-Ruum : 21]

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Artinya : Sebaik-baik isteri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” [1]

[5]. Seorang Isteri Tidak Boleh Mengungkit-ungkit Apa Yang Pernah Ia Berikan Dari Hartanya Kepada Suaminya Maupun Keluarganya.

Karena menyebut-nyebut pemberian dapat membatalkan pahala. Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya ; Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima).” [Al-Baqarah : 264]

[6]. Seorang Isteri Tidak Boleh Menyakiti Suami, Baik Dengan Ucapan Maupun Perbuatan.

Seorang isteri tidak boleh memanggil suami dengan kejelekan atau mencaci-makinya karena yang demikian itu dapat menyakiti hati suami.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Artinya : Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, melainkan isterinya dari para bidadari Surga akan berkata, ‘Janganlah engkau menyakitinya. Celakalah dirimu! Karena ia hanya sejenak berkumpul denganmu yang kemudian meninggalkan-mu untuk kembali kepada kami.” [2]

[7]. Isteri Harus Dapat Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Dan Kerabat Suami.

Karena seorang isteri tidak dianggap berbuat baik kepada suaminya jika ia memperlakukan orang tua dan kerabatnya dengan kejelekan. Setiap isteri harus memperhatikan kedua orang tua suami dan berbuat baik kepada mereka.

[8]. Isteri Harus Pandai Menjaga Rahasia Suami Dan Rahasia Rumah Tangga. Jangan Sekali-kali Ia Menyebarluaskannya.

Isteri yang shalihah tidak boleh mengabarkan/ menceritakan suaminya kepada orang lain, tidak membocorkan rahasianya dan tidak membuka apa yang disembunyikan dan tidak membuka aib suaminya. Dan di antara rahasia yang paling dalam adalah perkara ranjang suami-isteri. Sungguh, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang hal itu.

[9]. Isteri Harus Bersungguh-Sungguh Dalam Menjaga Keberlangsungan Rumah Tangga Bersama Suami-nya.

Janganlah ia meminta cerai tanpa ada alasan yang disyari’atkan.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Artinya ; Siapa pun isteri yang meminta cerai dari suaminya tanpa alasan yang benar, maka ia tidak akan mencium aroma Surga.” [3]

Juga sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

“Para isteri yang meminta cerai adalah orang-orang munafik.” [4]



Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
[Disalin dari buku Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Putaka A-Taqwa Bogor - Jawa Barat, Cet Ke II Dzul Qa'dah 1427H/Desember 2006]
__________
PENGARUH BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Aku pernah tidur, lalu aku bermimpi diriku berada di Surga, lalu aku mendengar suara seorang yang sedang membaca (al-Qur’an), lalu kutanyakan, ‘Siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ini adalah Haritsah bin an-Nu’man”

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demikianlah ganjaran dari berbakti, demikianlah ganjaran dari berbakti”

Beliau adalah orang yang paling berbakti terhadap ibunya. [HR. Ahmad dengan sanad yang shahih]

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ketika ada tiga orang berjalan-jalan tiba-tiba mereka kehujanan, lalu mereka berteduh di dalam gua pada sebuah gunung. Ketika mereka tengah berada di dalam gua itu, tiba-tiba ada batu besar yang jatuh sehingga menutupi mulut gua tersebut. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian lainnya, ‘Lihatlah pada amalan yang paling baik yang pernah kalian kerjakan, lalu mohonlah kepada Allah dengan amalan tersebut, siapa tahu akan dibukakan celah pada batu tersebut bagi kalian.’ Lalu salah seorang di antara mereka berkata, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang sudah lanjut usia sementara aku memiliki isteri dan juga anak-anak yang masih kecil. Dan aku memelihara mereka. Karenanya, jika aku telah mengandangkan kambingku, aku mulai mengurus kedua orang tuaku, dimana aku memberi minum susu keduanya. Kemudian aku tidak mendatanginya sehingga kedua orang tuaku tidur. Kemudian aku membersihkan bejana, lalu memerah susu. Selanjutnya aku membawa susu itu dekat kepala kedua orang tuaku sementara anak-anak bergelantungan di kedua kakiku, karena aku tidak ingin memulai mengurus mereka sebelum mengurus kedua orang tuaku dan aku tidak ingin membangunkan keduanya. Dan aku masih terus berdiri sampai fajar bersinar terang. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa aku melakukan hal itu dalam rangka mencari keridhaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sebuah celah dimana kami dapat melihat langit darinya. Maka Allah pun membukakan celah bagi mereka sehingga mereka dapat melihat langit darinya… [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Dari Usair bin Jabir, dia berkata, ‘Umar bin al-Khaththab jika didatangi oleh rombongan penduduk Yaman, maka dia akan bertanya kepada mereka, “Apakah di antara kalian terdapat Uwais bin ‘Amir?” Sehingga dia mendatangi Uwais seraya berkata, “Engkau Uwais bin ‘Amir?” “Ya,” jawabnya.
‘Umar berkata, ‘Dari Murad dan kemudian Qaran?’ ‘Ya,’ jawabnya. ‘Umar berkata, “Dan padamu terdapat penyakit kusta, lalu engkau sudah sembuh darinya, kecuali tersisa sebesar dirham?” “Ya,” jawabnya.
‘Umar bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu?’ ‘Ya, masih,’ jawabnya.
‘Umar berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir dari rombongan penduduk Yaman dari Murad, kemudian dari Qaran. Dimana padanya terdapat penyakit kusta dan kemudian sembuh darinya kecuali satu tempat dari tubuhnya sebesar uang dirham. Dia memiliki seorang ibu yang dia sangat berbakti kepadanya. Jika dia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan menerimanya. Oleh karena itu, jika engkau bisa meminta kepadanya supaya memohonkan ampunan untukmu, maka lakukanlah.’ Oleh karena itu, mohonkanlah ampunan untukku.”

Kemudian dia pun memohonkan ampunan untuknya. Lalu ‘Umar berkata kepadanya, “Ke mana engkau hendak pergi?” “Ke Kufah,” jawabnya.

‘Umar berkata, “Maukah engkau aku tuliskan surat untukmu kepada pemimpinnya?” Dia berkata, “Aku tinggal bersama orang-orang miskin lebih aku sukai.”

Usair berkata, “Dan pada tahun berikutnya, ada seseorang, yang termasuk pemuka di antara mereka, lalu berpapasan dengan ‘Umar, kemudian ‘Umar menanyakan Uwais. Orang itu berkata, ‘Aku meninggalkannya dengan rumah yang mengenaskan dan sedikit harta.’

‘Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Akan datang kepada kalian Uwais bin ‘Amir dari rombongan penduduk Yaman dari Murad dan kemudian dari Qaran. Di mana padanya terdapat penyakit kusta, kemudian sembuh darinya kecuali satu tempat pada tubuhnya sebesar uang dirham. Dia memiliki seorang ibu yang dia sangat berbakti kepadanya. Jika dia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya. Oleh karena itu, jika engkau bisa meminta kepadanya supaya memohonkan ampunan untukmu, maka lakukanlah”

Lalu Usair mendatangi ‘Uwais seraya berkata, “Mohonkanlah ampunan untukku.”
Usair berkata, ‘Engkau baru saja melakukan perjalanan yang baik, maka mohonkanlah ampunan untukku. Apakah engkau pernah bertemu ‘Umar?’ ‘Ya,’ jawabnya.

Lalu dia pun memohonkan ampunan untuknya. Maka orang-orang pun memahaminya sehingga mereka pun pergi mendatanginya.

Usair berkata, “Aku memakaikan baju burdah kepadanya. Di mana setiap kali dia dilihat oleh orang, maka orang itu berkata, ‘Dari mana Uwais mendapatkan baju burdah itu?’” [HR. Muslim]

Oleh
Ummu Salamah As-Salafiyyah

Rabu, 15 Oktober 2008

Waspadalah Terhadap Perangkap Riya..!

Di antara jenis riya’ ialah sebagi berikut : Riya Yang Berkaitan Dengan Badan : Misalnya dengan menampakkan kekurusan dan wajah pucat, agar penampakan ini, orang-orang yang melihatnya menilainya memiliki kesungguhan dan dominannya rasa takut terhadap akhirat. Dan yang mendekati penampilan seperti ini ialah dengan merendahkan suara, menjadikan dua matanya menjadi cekung, menampakkan keloyoan badan, untuk menampakkan bahwa ia rajin berpuasa. Riya Dari Sisi Pakaian : Misalnya, membiarkan bekas sujud pada wajah, mengenakan pakaian jenis tertentu yang biasa dikenakan oleh sekelompok orang yang masyarakat menilai mereka sebagai ulama, maka dia mengenakan pakaian itu agar dikatakan sebagai orang alim. Riya Dengan Perkataan : Umumnya, riya’ seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan agama. Yaitu dengan memberi nasihat, memberi peringatan, menghafalkan hadits-hadits dan riwayat-riwayat, dengan tujuan untuk berdiskusi dan melakukan perdebatan, menampakkan kelebihan ilmu, berdzikir dengan menggerakkan dua bibir di hadapan orang banyak.

dicopy dari : http://www.almanhaj.or.id/

Selasa, 14 Oktober 2008

Ilmu Yang Tidak Berbuah


Termaktub indah dalam Al Qur’an, surat ash Shaff : 2-3 . ”Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?

”Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”.


Diantara kewajiban pemilik ilmu pengetahuan adalah mengamalkan apa yang telah diperoleh dan yang dipahami atas ilmunya. Ilmu tentang ibadah menuntut pemiliknya untuk melaksanakan ibadah secara benar, dengan memenuhi syarat dan rukunnya dengan murni karena Allah SWT.

Ilmu tentang muamalah akan menuntut pemiliknya untuk bermuamalah dalam batas-batas kehalalan dan menjauhi keharaman. Ilmu tentang Akhlak menjadikan pemilik untuk mempercantik diri dengan keutamaan akhlak dan menjauhi akhlak tercela. Ilmu tentang menuju akhirat, dengannya akan memberikan kewaspadaan dan meluruskan jalan-jalan menuju akhir yang baik di akhirat.

Termasuk dalam ilmu-ilmu duniawi. Seorang ahli kesehatan memberikan nasehat bahaya rokok dan dia memberikan contoh untuk meninggalkan rokok. Seorang ahli ekonomi tahu persis resiko berlebih-lebihan sehingga ia tidak akan boros. Seorang sosiolog sangat menyarankan kerjasama dalam bermasyarakat sehingga ia akan tampil terdepan mengawalinya bukan malah menyendiri. Dengan demikian menjadi jelas bahwa, ilmu akan menjadi saksi baik bagi pemiliknya. Bukan justru menjadi saksi buruk atas dirinya diakhirat kelak.

Abu Barzah al-Aslami mengatakan bahwa Rosululloh saw. Bersabda, ”Tidak akan turun di neraka kedua telapak kaki seorang hamba hingga dia ditanya tentang umurnya. Untuk urusan apakah umurnya ia habiskan?Tentang ilmunya, apa yang ia lakukan dengan ilmu itu? Tentang hartanya, darimana ia memperolehnya dan untuk keperluan apa hartanya ia nafkahkan?Dan, tentang jasadnya, untuk hal apakah ia habiskan jasadnya?” (HR. Tirmidzi)


Dunia ini akan maju dan tentram berkat ulama-ulama yang beramal. Yaitu, ulama-ulama yang amal perbuatan mereka menopang ilmu yang mereka miliki dan amal perbuatan mereka sesuai dengan perkataan. Ulama yang jelek, akan menyampaikan kebohongan dan hukum yang remang-remang dikarenakan tidak jujur karena takut tidak laku lagi di masyarakat. Takut bisnis duniawinya terganggu karena pernyataan-pernyataan kebenaran yang sebenarnya sangat diperlukan untuk bangsa ini.


Dalam kitab Al-Muntaqa, disebutkan bahwa ketika menjalankan Isra’, Rosululloh bersabda :

” Pada malam Isra saya melewati beberapa kaum yang mulut-mulut mereka digunting dengan guntingan dari api neraka, kemudian saya bertanya, ‘ Wahai Jibril, siapakah mereka itu?’ Jibril menjawab, ‘ Mereka adalah para khatib-khatib umatmu yang menyerukan sesuatu yang tidak mereka lakukan”.

Rosululloh juga menggambarkan seorang yang berilmu kemudian mengajarkan kepada yang lain sedangkan ia tidak mengamalkan ilmunya dengan sebuah hadist dari ath Thabrani yang berbunyi :

” Perumpamaan orang yang mengajari manusia suatu kebaikan namun ia melupakan dirinya, laksana sumbu (maksudnya lampu atau lilin) yang menerangi manusia, tapi membakar dirinya sendiri.”.

Maka….................... waspadalah wahai sahabatku. Amin

Sabtu, 11 Oktober 2008


Ruqyah , Tamimah dan Tiwalah adalah syirik

Oleh : Dicky Zaenal Arifin

Bismilaahir rahmaanir rahiim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita .

Saudara saudara ku seluruh umat muslimin dan muslimat , seiring dengan gencarnya promosi Ruqyah dimana mana , kita harus mengetahui secara penuh apa itu Ruqyah . Ibnu Mas’ud t menuturkan : aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah dan Tiwalah adalah syirik.”(HR. Ahmad dan Abu Dawud )

TAMIMAH adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak untuk menangkal dan menolak penyakit ‘ain. Jika yang dikalungkan itu berasal dari ayat-ayat Al Qur’an, sebagian ulama salaf memberikan keringanan dalam hal ini ; dan sebagian yang lain tidak memperbolehkan dan melarangnya, diantaranya Ibnu Mas’ud

RUQYAH yaitu : yang disebut juga dengan istilah Ajimat. Ini tidak diperbolehkan karena menjurus kearah hal hal yang syirik, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan mendoakan pada orang sakit tanpa menjampi jampi nya dan itu hanya sekedar mendoakan , sisanya ikhtiar .

A’isyah r.a berkata : Biasa Nabi SAW jika menjenguk orang sakit atau didatangi orang sakit mendo’akan : Hilangkan bahaya , ya Tuhannya manusia , sembuhkanlah , hanya engkau yang dapat menyembuhkan , tiada kesembuhan kecuali daripadamu , sembuh yang tidak dihinggapi penyakit ( Bukhari , Muslim )

TIWALAH adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat menjadikan seorang istri mencintai suaminya, atau seorang suami mencintai istrinya.

Waki’ meriwayatkan bahwa Said bin zubair t berkata :

“Barang siapa yang memotong tamimah dari seseorang maka tindakannya itu sama dengan memerdekakan seorang budak.”

Dan waki’ meriwayatkan pula bahwa Ibrahim (An Nakho’i) berkata : “mereka ( para sahabat ) membenci segala jenis tamimah, baik dari ayat ayat Al Qur’an maupun bukan dari ayat ayat Al Qur’an.”

Apabila kita bercermin pada hal tersebut , maka sudah jelas bahwa Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah , Tamimah dan Tiwalah karena itu adalah perbuatan syirik . Pelaksanaan dari Ruqyah itu sendiri adalah dengan menjampi jampi seseorang yang sakit baik itu penyakit psikis maupun penyakit fisik . Jampi dan mantera mantera tersebut menggunakan ayat ayat Al qur’an atau menggunakan bahasa arab . Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada Zaman Jahilyah banyak sekali orang mempelajari sihir dan mempraktekkannya , caranya adalah dengan menggunakan berbagai macam bacaan bacaan atau jampi jampi yang disesuaikan dengan suku bangsa itu sendiri misalnya orang sunda akan menggunakan bahasa sunda kuno untuk mantera sihirnya , orang arab akan menggunakan bahasa arab ketika menjampi jampi kan sihirnya . Untuk mengubah pola semacam begitu , Rasulullah SAW tidak melakukannya secara frontal atau langsung , tetapi dengan cara yang halus dan perlahan lahan untuk menghindari perpecahan pada umat islam . Allah SWT ber Firman dalam QS. Al-Baqarah 102 :

[102] Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

QS. Al-Falaq :

[1] Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,

[2] dari kejahatan makhluk-Nya,

[3] dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

[4] dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

[5] dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".

Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa pengerjaan sihir adalah menggunakan bacaan bacaan tertentu sebagai ritualnya , , dan di ayat selanjutnya sihir banyak pula dilakukan oleh kaum wanita dengan teknis yang sama yaitu menjampi dan menghembus pada buhul buhul . Biasanya sihir diikuti dengan berbagai macam syarat , agar manteranya ampuh . Kejahatan yang dilakukan oleh para tukang sihir sebagaimana dan dilakukan oleh syaitan syaitan , disebut syaitan karena sifat kejahatannya itu sendiri . Kita ketahui pula bahwa yang namanya syaitan itu adalah sifat , bisa Jin dan bisa pula Manusia. Allah SWT berfirman dalam QS. An Nas :

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

[1] Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

[2] Raja manusia.

[3] Sembahan manusia.

[4] dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi,

[5] yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.

[6] dari (golongan) jin dan manusia.

Kita pun bisa menjadi syaitan yang berwujud manusia apabila melakukan kejahatan kejahatan , malah sering terjadi mungkin kejahatan manusia jauh lebih jahat dari iblis. Apabila kita melihat dari ayat ayat tersebut diatas , adalah wajar Rasulullah SAW melarang kita melakukan Ruqyah karena , apa bedanya kita dengan tukang tukang sihir yang melakukan jampi jampi , hanya jampinya dirubah dengan menggunakan ayat ayat Al Qur’an atau dengan bahasa arab . Al Qur’an bukanlah kumpulan mantera mantera , tapi adalah petunjuk bagi kaum yang berpikir . Allah SWT berfirman dalam QS. Ya Sin 62 :

[62] Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?

Pola penyesatan syaitan amatlah sangat halus , terkadang sorga menjadi seperti neraka dan neraka seperti sorga , terlihatnya baik padahal belum tentu . Hal seperti inilah yang harus kita waspadai , karena syaitan itu bisa berkedok apa saja , bahkan bisa berkedok ulama. Kebanyakan masyarakat kita sangat mudah terpengaruh oleh penampilan , asalkan bahasa arab fasih , memakai gamis atau baju koko , pasang janggut tanpa kumis , kening hitam , langsung dipercaya , padahal belum tentu , karena hanya Allah SWT lah yang mengetahui persis bagaimana sebenarnya dibalik penampilan keren itu . Selaku umat islam yang mau berpikir , sebaiknya berhati hati , janganlah terpengaruh oleh penjampi penjampi berkedok agama . Apabila kita melihat dari sejarah , telah dibuktikan bahwa metoda Ruqyah itu sama sekali tidak efektif . Maka oleh sebab itu seorang Cendekiawan Muslim bernama Ibnu Sina , merancang kedokteran yang merupakan metoda amat sangat ilmiah , untuk mengobati orang sakit secara nyata dan dapat dipertanggungjawabkan . Tidak perlu seseorang itu disiksa dengan pukulan pukulan , lalu dibiarkan menggelepar gelepar , di jampi jampi , tanpa mengerti bahwa sebenarnya orang itu stress bukan kesurupan , bahkan pernah kejadian orang yang mengalami schizophrenia dikatakan mengalami bisikan gaib dari Jin , sehingga tambah stress . Ini berbahaya , karena metoda Ruqyah mengajarkan orang untuk tidak berpikir , dan mengajarkan pula lari kearah mistis . Mungkin karena menjampi itu lebih mudah daripada berpikir , dan lebih mudah pula daripada menganalisa secara objektif , dimunculkanlah Ruqyah ini . Mudah sekali , tinggal menghapal beberapa ayat untuk dijadikan Jampi atau Mantera , rubah penampilan , pasang tarif administrasi , jadilah pe – Ruqyah . Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah 164 :

[164] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Allah SWT di ayat tersebut jelas sekali menyuruh kita untuk berpikir , dan terdapat puluhan ayat lagi yang menyuruh kita berpikir , tidak ada satupun ayat di Al Qur’an menyuruh kita untuk menjampi jampi . Maka oleh sebab itu , marilah , sebagai umat muslim sejati , sebaiknya pandai memilah milih , mana yang haq , dan mana yang bathil , karena perbedaannya sangat tipis sekali . Sejarah menggambarkan Zaman Keemasan Islam yang sangat luar biasa , sebagaimana terbukti , ilmu pengetahuan banyak sekali dimunculkan dari Dunia Islam , contohnya Al Jabar atau ilmu hitung , Kimia atau chemistry , bahkan kedokteran yang dikembangkan oleh Ibnu Sina , tiga contoh itu membuktikan bahwa seharusnya umat Islam harus lebih pandai berpikir dan menganalisa , bukannya Japa Mantera yang dirubah pakai bahasa Arab . Melihat perkembangan sekarang , adalah wajar umat Islam semakin mundur , karena dengan semakin berkembangnya Ruqyah , masyarakat Islam akan semakin jauh dari berpikir , bahkan sering sekali Ruqyah dijadikan pembenaran untuk kesalahan yang dilakukan , contohnya :

1. Ada seorang suami yang melakukan penyelewengan , tapi sudah bosan dengan simpanannya , dan kebetulan anak istrinya sudah membongkar penyelewengannya itu , untuk menghindari perceraian dengan istri tuanya sang suami bilang saja dia melakukan itu tanpa disadari atau seperti tidak bisa mengontrol diri , otomatis kecurigaan akan mengarah kepada sihir dalam bentuk guna guna pengasihan, dibawalah sang suami pada seorang pe Ruqyah , ketika di Ruqyah sang suami pura pura ngamuk seolah olah di tubuhnya ada Jin , toh pe Ruqyah tidak bisa membedakan , setelah pura pura sembuh karena tadinya tidak apa apa juga , akhirnya selamatlah perkawinannya karena sang istri memaklumi bahwa suaminya kena pellet , juga anak anaknya memaklumi , dan sang simpanan bisa di depak jauh jauh .

2. Ada seorang anak muda karena cintanya ditolak akhirnya dia jadi stress , dan menderita schizophrenia . Penderita gangguan kejiwaan ini akan merasa seperti ada yang membisiki , dan datanglah pada seorang yang katanya pe Ruqyah . Mendengar keluhan tersebut sang pe Ruqyah karena tidak bisa membedakan penyakit dari Jin atau gangguan kejiwaan , langsung muncul vonis bahwa itu diganggu Jin , maka di Ruqyahlah anak muda itu . Berhubung orang yang mengalami gangguan jiwa seperti ini mudah sekali tersugesti , menggelepar geleparlah dia sampai lama , dan terdiam setelah kelelahan . Karena sugesti tersebut , anak muda itu merasa ringan untuk sementara . Tapi keesokan harinya , begitu lagi dan begitu lagi , akhirnya dibawalah ke RS Jiwa , di terapi selama dua bulan , Alhamdulillah atas Izin Allah SWT anak muda tersebut sembuh .

3. Ada seorang penderita psikosomatis yang selalu merasa tidak enak badan akibat stress , selalu mengeluh ini dan itu , setelah di check laboratorium semuanya normal , karena memang normal , rasa sakit itu muncul dari stress itu sendiri , jadinya segala kerasa . Dia jadi curiga itu karena guna guna karena dia tidak suka ketika dokter bilang bahwa sakitnya itu karena psikis atau stress , itu menunjukan bahwa dia lemah dan itu tidak disukainya . Ketika datang pada pe Ruqyah langsung di vonis terkena sihir berupa guna guna katanya , nah inilah jawaban yang dikehendakinya .Akhirnya di Ruqyah lah dia , tapi setelah puluhan kali di jampi jampi pakai bahasa arab tak kunjung sembuh , karena memang tidak ada guna guna , tapi sang pe Ruqyah bilang Jin nya sangat kuat sekali dan dia kesulitan mengeluarkannya , dan itu memang jawaban paling aman untuk menutupi ketidakmampuan . Kembalilah dia pada seorang psikiater , setelah diberi obat , seminggu kemudian badannya membaik , atas Izin Allah SWT .

Inilah tiga contoh dimana sebetulnya Ruqyah itu sama sekali tidak efektif , hanya memainkan sugesti dan sugesti , juga membuat kita semakin jauh dari berpikir . Janganlah kita menilai sesuatu berdasarkan angan angan , sebagaimana Firman Allah dalam QS. An Nisa 120 – 123 :

[120] Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.

[121] Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya.

[122] Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?

[123] (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita harus selalu berpikir objektif dan tidak berangan angan kosong . Apapun yang datang dari Allah SWT , harus kita kaji secara mendalam agar kita menjadi umat Islam yang cerdas , kuat secara iman , dan berpikiran maju .



jin tidak bisa di ruqyah

Di dalam Al Qur’an Al jin ayat 1 dan 2, Allah SWT berfirman :

[1] katakanlah (hai Muhammad) “telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur’an) lalu mereka berkata: “sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan,

[2] (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami berimam, kepadanya dan kami sekali = kali tidak akan menpersekutukan seorang pun denganTuhan kami,

apabila kita melihat ayat diatas, seharusnya kita mengerti bahwa jin mendengarkan ayat - ayat Al Qur’an dan mereka mengaguminnya lalu sebagian dari mereka berimam. Adalah hal yang sangat aneh apabila jin dibacakan ayat Al Qur’an malah jadi kepanasan, sedangkan ayat diatas menyatakan bahwa ketika jin mendengarkan ayat –ayat Al Qur’an tidak ada pengaruh ajaib seperti kepanasan atau mengelepar – gelepar, dan kita tahu pula Rasulullah SAW langsung membacakannya. Rasulullah SAW sendiri ketika membacakan Al Qur’an tidak membuat jin kepanasan, malahan banyak yang tadinya kafir takjud menjadi jin yang berimam kepada Allah SWT. Jadi sebetulnya aneh sekali kalau pe-Ruqyah dapat membuat jin kepanasan dengan ayat – ayat Al Qur’an, Rasulullah SAW tidak begitu.

Bagi yang mampu berpikir , berpikirlah .

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semoga bermanfaat .


WASIAT NABI JUNJUNGAN KPD SAIDINA ALI R.A

wahai Ali,

Bagi orang mukmin ada 3 tanda-tandanya
1)Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia
2)Tidak terpesona dengan pujuk rayu wanita
3)Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-sia
Wahai Ali,

Bagi orang alim itu ada 3 tanda-tandanya
1)Jujur dalam berkata-kata
2)Menjauhi segala yang haram
3)Merendahkan diri

Wahai Ali,

Bagi orang yang takwa itu ada 3 tanda-tandanya
1)Takut berlaku dusta dan keji
2)Menjauhi kejahatan
3)Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman

Wahai Ali,

Bagi orang yang jujur itu ada 3 tanda-tandanya
1)Merahsiakan ibadahnya
2)Merahsiakan sedekahnya
3)Merahsiakan ujian yang menimpanya

Wahai Ali,

Bagi ahli ibadah itu ada 3 tanda-tandanya
1)Mengawasi dirinya
2)Menghisab dirinya
3)Memperbanyakkan ibadah kepada ALLAH s.w.t.


Lidah kelu di saat kematian. Kematian pasti menjelma. Hanya masa dan
waktunya yang tidak kita ketahui. Cuba kita amati.. mengapa kebanyakan
orang yang nazak (hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa, lidahnya
kelu, keras dan hanya mimik mukanya menahan kesakitan sakaratul maut.
Diriwayatkan sebuah hadis yang bermaksud : "Hendaklah kamu mendiamkan
Diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut
menghampirinya." Ini jelas menunjukkan,kita disarankan agar mendiamkan
diri, jangan berkata apa-apapun semasa azan berkumandang. Sebagai
orang Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu
Kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri.... mengapa
azan kita tidak boleh mendiamkan diri....!!! Lantas sesiapa yang
berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak.
Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba.... maka
kita
tidak dapat mengucapkan kalimah lailahaillallah... yang mana sesiapa yg
dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya dicabut... Allah
menjanjikan
syurga untuknya. Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan,...
dan
mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu walaupun nyawa sedang
dicabut. "Ya ... Allah, anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang
baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah
Laillahaillallah......semasa sakaratul maut menghampiri kami......
amin..
amin.. amin Yarobbal a'lamin.."

Perangi nafsu dengan empat pedang riadhah (latihan jiwa) iaitu makan
sekadar untuk menguatkan badan, bicara seperlunya, mengurangi tidur dan
menahan cercaan orang lain" (Yahya bin Muaz al-Razi)

Semoga kita mendapat syafaatnya dan beroleh kejayaan. Bersama-samalah
kita
memanjatkan doa agar kita diberi kekuatan dalam melaksanakan hukum
Allah agar kita tergolong daripada orang2 yang beriman. Amin

-------------------------------------------------------------------------
Di Copy Dari http://www.sengkarai.com

Sabtu, 06 September 2008

Jalur Gaza Menangis

Jalur Gaza adalah sebuah wilayah di Palestina, luasnya sekitar 365 km persegi, dihuni oleh 1, 6 juta orang, sangat terkenal karena perjuangan rakyatnya yang tidak kenal lelah melawan penjajah Zionis Israel. Diembargo, diblokade sudah berbulan-bulan sejak kemenangan Hamas pada pemilu yang berlangsung pada hari Rabu, 25/1/2006, dikurung oleh penjajah Zionis Israel dalam tembok “Rasial”, tingginya sekitar 8 meter. Tujuannya adalah agar penduduk Jalur Gaza menyerah dan bertekuk lutut mengikuti keinginan dan skenario penjajah yaitu menggembosi kelompok perlawanan Palesina, Hamas.

Semua tindakan zalim penjajah Zionis Israel tersebut tidak berhasil menekan penduduk Jalur Gaza, bahkan saat ini terjadi perlawanan yang terus berkobar dengan semangat jihad yang tinggi dilakukan pejuang-pejuang Palestina untuk meraih kemerdekaan hakiki.

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur'an dengan jihad yang besar.(QS: Al-Furqaan/25: 52).

Penjajah Zionis Israel menjadi kalap, hilang akal sehatnya sehingga tidak mampu lagi membedakan orang tua dan anak-anak, tidak mampu lagi membedakan laki-laki dan perempuan, bayi dan orang dewasa.

Sejak tanggal 28 Februari sampai 5 Maret 2008, menurut Lembaga HAM Palestina, penjajah Zionis Israel telah melakukan aksi pembunuhan yang belum pernah dilakukannya sejak menarik mundur pasukannya dari Jalur Gaza pada tahun 2005.

Dalam satu pekan, Zionis Israel telah membunuh 110 orang rakyat Palestina, 51 orang merupakan penduduk sipil, 6 orang perempuan dan 27 orang adalah anak-anak laki dan perempuan. Selain itu, ada 236 orang yang luka parah, separuhnya adalah penduduk sipil, 11 orang di antaranya adalah perempuan, 58 orang anak laki dan perempuan.

Akibat serangan berutal yang dilakukan penjajah Zionis Israel, serangan yang tidak kenal prikemanusiaan, anak-anak yang tidak berdosa ditembak kepalanya, bayi yang baru berumur 20 hari dibunuh, Jalur Gaza “menangis” dengan tangisan yang sedih, tangisan yang memilukan, tangisan yang meneteskan “air mata darah”, bukan tangisan takut kepada penjajah Zionis Israel, sekali lagi bukan! Karena rakyat Jalur Gaza hanya takut kepada Allah Yang Maha Gagah Perkasa.

Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.(QS: An Nuur/ 24:52)

“Tangisan” Jalur Gaza karena sedih melihat pemimpin dunia Islam sibuk dengan syahwat kekuasaan dan dunianya, membiarkan saudarannya dizalimi, menderita akibat kejahatan penjajah Zionis Israel.

Umat Islam di dunia saat ini jumlahnya sekitar 1, 3 milyar, tampaknya tidak peduli terhadap rakyat di Jalur Gaza, Palestina, kalaupun ada yang peduli hanya segelintir orang. Berbulan-bulan diblokade, berhari-hari bahkan sampai sepekan ditembaki, dihantam roket penjajah Zionis Israel, tidak ada satupun pemimpin dunia Islam yang mampu menghentikan serangan brutal penjajah Zionis Israel tersebut.

Diamnya pemimpin dunia Islam sungguh sangat merisaukan hati rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza, hati orang-orang yang beriman, hati Ketua Forum Ulama Internasional, Syekh. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi. Syekh Al-Qaradhawi mengatakan, Saya serukan umat Islam semuanya. Saya berseru kepada para pemimpin negara, dan pemerintahan dunia Islam semuanya. Saya serukan semua umat Islam untuk berdiri secara jantan mendukung Gaza. Kalian harus bisa menunjukkan kekuatan di hadapan penjajah Israel. Kalian harus bisa menekan pemerintahan untuk bisa berkata dan bersikap menolak kekejaman Israel.

Itulah ulama yang berani mengingatkan pemimpin Islam agar ada kepedulian terhadap urusan kaum muslimin, urusan umat Nabi Muhammad saw, tidak berdiam diri ketika umat Islam dibantai berhari-hari dinegeri para nabi, Palestina. Darah merah mengalir membasahi bumi, air mata kesedihan membasahi pipi.

Siapakah yang mau menghibur “Jalur Gaza” yang sedang menangis agar dapat tersenyum? Siapakah yang mau menghapus linangan “air mata darah” yang membasahi bumi para nabi? (fn)
www.eramuslim.com

Marilah saudara-saudara ku, sudah waktunya kita menyatukan kekuatan kita, sampai kapan kita akan berdiam diri melihat saudara-saudara kita disakiti??andai rasulullah masih ada di kehidupan kita sekarang,beliau pasti tidak akan tinggal diam melihat umatnya dianiaya oleh orang-orang kafir!!sudah waktunya untuk kita sebagai umat rasulullah untuk bersatu padu dan menunjukan pada dunia seperti apa islam sebenarnya. Pernah kah kalian membayangkan bagaimana jika kita bertukar posisi dengan saudara-saudara kita yang ada di palestina??bayangkan lah saudara-saudara ku suara teriakan,tangisan,dentuman dan letusan peluru yang tiada henti...sampai kapan saudara-saudara ku kita akan tinggal diam??

Kamis, 28 Agustus 2008

Aisyah Keutamaannya dan Keluasan Ilmusnya

Dicopy dari situs Jilbab Online - Penulis : Ummu Raihanah

Beliau, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq,atau juga biasa dipanggil dengan al-Shiddiqiyah yang dinisbatkan kepada al-Shiddiq yaitu orang tuanya sendiri Abu Bakar, kekasih Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.Seorang wanita mulia dan istimewa dimana sebagian dari ilmu agama kita ini diambil darinya.Begitu banyak keutamaan dan kemuliaan yang dimilikinya , semoga Allah meridhainya dan mengumpulkannya dengan kekasihnya yang paling dicintainya yaitu Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.

Semoga setelah membaca kisah ini hati kita akan tersentuh dan semakin menambah rasa cinta kita kepada istri-istri Beliau .Beberapa keutamaannya tidak dapat dihitung dengan jari sehingga hanya sebagian kecil yang dapat dipaparkan disini, diantarnya adalah sebagai berikut:

1.Kecintaan Rasulullah kepadanya melebihi kecintaannya kepada istri-istri beliau yang lainnya yang semuanya ada 9 orang. Pada suatu ketika Rasulullah ditanya, “Siapakah orang yang paling enkau cintai ?” maka beliau menjawab, “Aisyah” Hal ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Amr bin ‘Ash, dimana dia datang kepada Nabi seraya bertanya,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” beliau menjawab,”Aisyah” kemudian Amr bin Ash bertanya, “”Siapakah orang lelaki yang paling engkau cintai?”beliau menjawab,”Bapaknya (Abu Bakar)”Dia bertanya, “Kemudian siapa lagi?” beliau menjawab,”Umar”, yakni Ibnu Al Khaththab, semoga Allah meredhai semuanya.

2.Malaikat menyampaikan salam untuknya bukan hanya sekali. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim darinya (Aisyah), dimana Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya Jibril telah mengucapkan salam untukmu”, maka aku menjawab,”Alaihis as-Salam”

3. Allah telah menurunkan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan pembebasan dirinya dari tuduhan dusta sebanyak sepuluh ayat dalam surat An-Nuur, dimana didalamnya Aallah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik, dan beliau tergolong wanita yang baik, membebaskan mereka dari tuduhan orang-orang yang menyebarkan tuduhan dusta itu, dan memberi kabar gembira bahwa bagi mereka surga, sebagaimana Aallah berfirman,..”dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) ” An-Nuur:26.

4.Pada saat Rasulullah sakit, beliau minta untuk tinggal dikamarnya (aisyah), sehingga dia dapat mengurusnya sampai Aallah memanggil ke hadirat-Nya (wafat). Karena itulah, maka Rasulullah meninggal dirumah Aaisyah, dimana beliau meninggal dalam pangkuan dan dekapannya. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan darinya (Aisyah), dia berkata:” Allah mewafatkan Rasulullah dimana kepala beliau berada diantara paru-paruku dan bagian atas dadaku, sehingga air liur beliau bercampur dengan air liurku” Bagaimana hal itu bisa terjadi, Abdurrahman saudara laki-laki Aisyah masuk ke rumah mereka, dimana ketika itu dia membawa siwak (alat penggosok gigi), lalu Rasulullah melihatnya. Aisyah memahaminya bahwa beliau ingin bersiwak, dan dia mengambil siwak dari Abdurrahman dan melembutkannya, lalu Rasulullah bersiwak dengannya.setelah Rasulullah meninggal, maka siwak itu dipakai Aisyah. Inilah pengertian yang dimaksud dengan “air liur beliau bercampur dengan air liurku”

5. Berdasarkan sabda Rasulullah,”Keutamaan Aisyah ataas wanita yang lainnya bagaikan keutamaan tsarid(roti yang dibubuhkan dan dimasukkan kedalam kuah) atas makanan-makan yang lainnya”

Berkenaan dengan keluasan dan keunggulan ilmunya, tidak ada seorang ulamapun yang mengingkarinya.Banyak kesaksian dan pengakuan yang dikemukakan para ulama berkenaan dengan kredibilitas keilmuwan Aisyah. Hal ini menunjukkan betapa luas dan mumpuninya ilmu yang dimilikinya. Dibawah kesaksian empat pakar ilmu pengetahuan dari kalangan ulama terdahulu:

1. Kesaksian putra saudara perempuannya (keponakannya) Urwah bin Zubeir tentang kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah, sebagaimana yang diriwayatkan putranya Hisyam,”Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar dalam ilmu fiqh (agama), kedokteran dan syair selain Aisyah.

2. Kesaksian Az-Zuhri yang juga berkenaan dengan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimili Aisyah, seraya berkata,”seandainya diperbandingkan antara ilmu Aisyah denan ilmu seluruh istri Nabi dan ilmu seluruh wanita, niscaya ilmu Aisyah jauh lebih unggul.”

3. Kkesaksian Masruq berkenaan dengan ilmu yang dimiliki Aaisyah yang berkenaan dengan masalah faraidh, sebagaimana yang terungkap dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Darda darinya seraya berkata, “Aku melihat para syeikh dari kalangan sahabat Rasulullah bertanya kepada Aisyah tentang faraidh (ilmu waris)

4. Kesaksian Atha’ bin Rabah, dimana ketika Allah berfirman, maka Aisyah merupakan orang yang paling faham, paling mengetahui dan paling bagus pendapatnya dibandingkan dengan yang lainnya secara umum.

5. Kesaksian Zubeir bin Awwam, dimana dia berkata sebagaimana hal ini telah diriwayatkan putranya Urwah, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar tentang Al-Qur’an , hal-hal yang difardhukan, halal dan haram, syair, cerita Arab dan nasab (silsilah keturunaan) selain Aisyah.

Dengan mengemukakan lima kesakssian yang dipaparkan oleh para ulama besar dari kalangan sahabat dan tabi’in cukuplah sebagai bukti yang menunjukkan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki oleh para Sahabat Rasulullah dan para tabi’in lainnya.

Aisyah meninggal pada bulan Ramadhan yang agung tepat pada tanggal 17 Ramadhan, pada usia 66 tahun. Dan, dimakamkan di Al-Baqi’ kawasan pemakaman yang terletak di kota Madinah. Hal ini sesuai dengan wasiatnya, dimana beliau berwasiat agar dimakamkan di temnpat pemakaman istri-istri Rasulullah. Semoga Allah meridhainya .

Sumber:

Ilmu dan Ulama Pelita Kehidupan Dunia dan Akhirat, Pustaka Azzam.

Pengantin Sederhana

Ketika Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam menikah kan Fatimah radiallahu `anha dengan Ali bin Abi Thalib radiallahu `anhu, beliau mengundang Abu Bakar, Umar dan Usamah untuk membawakan "persiapan" Fatimah Radiallahu ‘Anha.

Mereka bertanya-tanya, apa gerangan yang dipersiapkan Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam untuk putri terkasih dan keponakan tersayangnya itu? Ternyata bekalnya cuma penggilingan gandum, kulit binatang yang disamak, kendi, dan sebuah piring.

Mengetahui hal itu, Abu Bakar menangis. "Ya Rasulullah. Inikah persiapan untuk Fatimah?" tanya Abu Bakar terguguk. Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam pun menenangkannya, "Wahai Abu Bakar. Ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia."

Fatimah radiallahu `anha, sang pengantin itu, kemudian keluar rumah dengan memakai pakaian yang cukup bagus, tapi ada 12 tambalannya. Tak ada perhiasan, apalagi pernik-pernik mahal.

Setelah menikah, Fatimah senantiasa menggiling gandum dengan tangannya, membaca Alquran dengan lidahnya, menafsirkan kitab suci dengan hatinya,dan menangis dengan matanya.Itulah sebagian kemuliaaan dari Fatimah.

Ada ribuan atau jutaan Fatimahyang telah menunjukkan kemuliaan akhlaknya. Dari mereka kelak lahir ulama-ulama ulung yang menjadi guru dan rujukan seluruh imam, termasuk Imam Maliki,Hanafi, Syafi’i, dan Hambali.

Bagaimana gadis sekarang? Mereka, memang tak lagi menggiling gandum,tapi menekan tuts-tuts komputer. Tapi bagaimana lidah, hati, dan matanya?Bulan lalu, ada seorang gadis di Bekasi, yang nyaris mati karena bunuh diri.

Rupanya ia minta dinikahkan dengan pujaan hatinya dengan pesta meriah.Karena ayahnya tak mau, dia pun nekat bunuh diri dengan minum Baygon.Untung jiwanya terselamatkan. Seandainya saja tak terselamatkan, naudzubillah min dzalik! Allah mengharamkan surga untuk orang yang mati bunuh diri.

Si gadis tadi rupanya menjadikan kemewahan pernikahannya sebagai sebuahprinsip hidup yang tak bisa dilanggar. Sayang, gadis malang itu mungkinbelum menghayati cara Rasulullah menikahkan putrinya.

Pesta pernikahanputri Rasulullah itu menggambarkan kepada kita, betapa kesederhanaan telahmenjadi "darah daging" kehidupan Nabi yang mulia. Bahkan ketika "pestapernikahan" putrinya, yang selayaknya diadakan dengan meriah, Muhammad tetap menunjukkan kesederhanaan.

Bagi Rasulullah, membuat pesta besar untuk pernikahan putrinya bukanlahhal sulit. Tapi, sebagai manusia agung yang suci, "kemegahan" pestapernikahan putrinya, bukan ditunjukkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi.

Rasul justru menunjukkan "kemegahan" kesederhanaan dan "kemegahan" sifat qanaah,yang merupakan kekayaan hakiki. Rasululllah bersabda, "Kekayaan yang sejati adalah kekayaan iman, yang tecermin dalam sifat qanaah".

Iman, kesederhanaan, dan qanaah adalah suatu yang tak bisa dipisahkan.Seorang beriman, tercermin dari kesederhanaan hidupnya dan kesederhanaan itu tercermin dari sifatnya yang qanaah. Qanaah adalah sebuah sikap yangmenerima ketentuan Allah dengan sabar; dan menarik diri dari kecintaanpada dunia. Rasulullah bersabda, "Qanaah adalah harta yang tak akan hilangdan tabungan yang tak akan lenyap."

Wallahu ‘alam bish-shawab

Senin, 25 Agustus 2008

4 Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka

Seseorang wanita itu apabila di yaumul akhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka. Tazkirah ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang dipikul!

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar sholat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat... tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. bergaul bebas di pejabat,memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan muhrim apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti sholat tidak bertangguh, puasa tidak pernah ditinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Kakak Laki-Laki
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggung jawab menjaga adik wanita jatuh ke bahu kakak laki-lakinya... jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM ...tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam,bila ibu membuat kemungkaran pengumpat,mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangung jawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat ,maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/kakak laki-laki atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT:

"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU..."

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. ALLAH SWT nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA,semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg ALLAH SWT berikan pada kita.

Sabtu, 23 Agustus 2008

Tips Mencari Jodoh

Tips dari Bapak dr. Nurcahyo Adikusumo dalam acara Titik Terang ANTV dalam mencari jodoh antara lain:

1. Jika kita ingin mendapatkan jodoh maka kita harus berkosentrasi bukan kepada mana yang harus dipilih tapi kosentrasi dengan melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.

2. Jangan pernah mengharapkan seseorang untuk jadi seperti yang kita harapkan tapi lebih melihat bagaimana kita menempatkan diri kita terhadap orang lain.

3. Jika belum memiliki pasangan hidup kita tetap harus memposisikan untuk siap dan berani menanggung segala resikonya dalam membina rumah tangga.

4. Jangan jadikan traumatik masa lalu sebagai patokan sehingga tidak memberikan solusi ke arah yang lebih baik.

5. Carilah soulmate sebanyak-banyaknya agar silaturrahim nya baik.

6. Jangan pernah menilai, memberi label, dan kesimpulan kepada seseorang karena jodoh atas ridho ALLAH semata,manusia hanya wajib berikhtiar tapi ALLAH SWT yang menentukan segalanya.

7. Tidak perlu mengkhawatirkan usia, di usia berapapun menikah baik jika kita mau mempertanggung jawabkan pernikahan kita terhadap ALLAH SWT dan pasangan.

8. Teruslah berdoa karena doa merupakan proposal kita terhadap ALLAH SWT, jangan pernah berprasangka buruk terhadap ALLAH SWT....


Bagaimana konsep jodoh?

1. Konsep jodoh adalah soulmate atau belahan jiwa.

2. Banyak orang sering melupakan konsep jodoh yaitu melakukan perubahan dan saat menerima perubahan.

3. Pada saat mencari jodoh sering melihat secara fisik saja, sehingga tidak mendorong seseorang mencari pasangan hidup sesuai dengan apa yang diidamkan.

4. Orang menikah sebaiknya terkonsep bukan sekedar mencari keturunan semata tapi lebih untuk meningkatkan amal ibadah.

Ketika ALLAH SWT menentukan jodoh manusia, apakah si A harus berjodoh dengan si B /
apakah kita sendiri yang menentukan pilihannya?

1. Perkawinan terjadi bila ada komitmen antara Yang Di Atas, dirinya dan pasangannya.

2. Kalo soulmate belum terjadi komitmen besar.

3. Persoalannya adalah seringkali orang tidak melihat apakah soulmate ini merupakan kehendak ALLAH SWT
atau kehendak sendiri.

4. Persoalannya lebih sejauh kepada sejauh mana ikhtiar / berdoa kita dalam berbagi dengan soulmate.

5. Jadi penilaiannya adalah jangan ambil keputusan bila belum mendapat ridho ALLAH SWT.


Apa yang menjadi penyebab wanita terlambat memperoleh jodoh?

1. Bisa traumatik masa lalu sehingga takut melangkah ke masa depan.

2. Wanita cerdas dan pintar mampu mengambil keputusan untuk menikah bukan karena umur tetapi
lebih mewaspadai apa yang harus dilakukan dalam satu komitmen diri.

3. Kadang - kadang kemungkinan orang ragu pilihan sendiri bila ada yang lebih baik / ganteng / lebih superior dari dia nya sendiri.


Bagaimana bila jodoh tak kunjung datang?

1. Kita ambil hak prerogatif ALLAH SWT dari keputusan apa pun.

2. Gagal mungkin jalan yang terbaik untuk diri kita sendiri.

3. Banyak orang yang berandai - andai daripada ketimbang memberi keputusan matang terlebih dahulu.

4. Seharusnya tetap optimis dan tidak putus asa.

Langkah Setan Menelanjangi Wanita

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian musli-mah. Berikut ini tahapan-tahapannya.


I. Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini setan membisik-kan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakian Tapi Telanjang

Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.


II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis

Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.


III. Serba Mini

Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.

Sosok Bidadari, Sosok Sederhana

KotaSantri.com : Beribu nasehat telah diucap,
berjuta perintah telah tersirat. Tetapi tetap saja
banyak yang gugur ditelan gemerlap dunia. Semua
gemerlap akan sirna oleh sosok bidadari yang hidup
dengan kesederhanaan.

Kini, banyak kita jumpai orang yang hidup dalam
kesempitan, sabar dengan ujian, dan tabah dalam
menjalani seraya mendekatkan diri pada Rabb-Nya.
Namun, setelah keadaan berubah, sempit menjadi
lapang, derita menjadi bahagia, semua kebutuhan
hidup terpenuhi; namun banyak yang tidak siap
dengan perubahan tersebut. Tidak sadar bahwa
gemerlap dunia telah menjebaknya.

"Sesungghnya dunia itu manis dan menawan dan
Allah
mengangkatmu sebagai khalifah di dalamnya
sehingga
Allah dapat memperhatikan perbuatanmu. Oleh
karena
itu waspadalah terhadap dunia, hati-hatilah
terhadap wanita karena sesungguhnya fitnah
pertama
yang menimpa Bani Israil adalah kaum wanita."
(HR.
Muslim).

Kedudukan, harta senantiasa bersanding dengan
wanita. Misalnya di keluarga, kedudukan wanita
sangat berpengaruh baik kedudukannya sebagai
pendamping suami maupun dalam pemeliharaan
harta
suami. Seperti kisah rumah tangga Umar Abdul Azis
ra dengan Fatimah binti Abdul Malik ra kemewahan
berubah menjadi kesederhanaan. Sebelum Umar
menerima amanat kekhalifahan, dia terkenal
dengan
gaya hidup yang serba mewah. Istana megah,
pakaian
sutra, permata, dan parfum yang seharga satu
rumah
pun dimilikinya. Semua berubah dengan seketika.
Akal pikiran, hati dan perasaannya telah tergugah,
karena hakikat pengawasan Allah telah hidup dalam
jiwanya.

Dengan gaya hidupnya yang baru, Umar bertekad
untuk meniti kehidupan dengan serba sederhana.
Dia
pun segera mengungkapkan keinginannya pada
Fatimah, "Sesungguhnya harta yang kita miliki
serta yang dimiliki oleh saudara-saudaramu berasal
dari hartanya kaum muslimin. Aku bertekad akan
mengembalikannya pada mereka. Dan, jika Adinda
tidak sabar pada kesempitan hidup setelah
kekuasaan, maka pulanglah ke rumah ayahmu."
Mendengar itu Fatimah segera menepis, "Saya tidak
akan menyertai Kakanda dalam keadaan senang
lantas
meninggalkan Kakanda dalam keadaan susah. Saya
ridha dengan apa yang Kakanda ridhai."

Kemudian semua hartanya didermakan dan kini
yang
dimilikinya hanya permata peninggalan ayah
Fatimah. Umar pun kembali bertanya, "Wahai
Fatimah
engkau tahu bahwa dulu permata itu diambil oleh
ayahmu dari kaum muslimin dan lantas dia
hadiahkan
kepadamu. Sesungguhnya aku tidak suka permata
itu
tinggal dirumahku. Karena itu, pilihlah antara
mengembalikan permata itu ke Baitul Maal atau
engkau izinkan aku untuk menceraikanmu." Fatimah
pun kembali memenuhi permintaan
suaminya, "Demi
Allah, tentu aku akan memilihmu daripada permata
ini, bahkan berlipat-lipat dari yang kumiliki."

Dengan kesederhanaanlah Umar dan Fatimah mulai
mengikuti realita kehidupan sebenarnya. Sang
khalifah mulai memerdekakan budak,
mengembalikan
seluruh harta yang dimiliki ke Baitul Maal. Begitu
juga dengan Fatimah mulai menanggalkan permata
yang dipakainya. Mereka lebih memilih tinggal di
rumah yang sangat sederhana. Dengan kata lain,
mereka dengan sikap kesederhanaannya berhasil
menghancurkan belenggu kemewahan yang
mengikat
jiwanya dan mematahkan jembatan yang
mengantarkan
pada fitnah dunia.

Fatimah dalam hal ini bisa disebut sosok bidadari
yang turun ke bumi. Sebab ia berani melepaskan
semua kemewahan dunia dan lebih memilih hidup
sederhana bersama suami yang justru setelah
mendapat amanat besar sebagai khalifah. Juga
memilih kesederhanaan sebagai jalan hidupnya.
Begitu halnya dengan sosok Aisyah ra Ummul
Mukminin. Kezuhudan terhadap dunia menjadi
teladan
bagi umat. Hampir tidak ada harta di tangannya.
Dia bagikan seluruh hartanya kepada kaum-kaum
miskin. Di antara kedermawanannya adalah
membagikan seratus ribu dirham, sementara ia
sendiri dalam keadaan shaum. Umar bin Zubair ra
juga pernah mengisahkan kedermawanan dan
kesederhanaan Aisyah, "Aku pernah melihat Aisyah
membagi-bagikan harta sebanyak tujuh ratus ribu
dirham sementara dia sendiri menjahit bajunya."

Subhanallah, merenungi kedua kisah di atas betapa
mulianya sosok Fatimah dan Aisyah. Ya, dengan
kesederhanaannya menjadikan mereka sosok
bidadari
yang turun ke bumi. Bagaimana dengan kita?
Sudahkah kita mengikuti jejak Fatimah dan Aisyah?
Siapkah kita tanggalkan semua kemewahan dunia
hingga kita siap menyandang gelar bidadari?

Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari surga.
Mereka itu adalah wanita suci yang menyenangkan
dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan
menentramkan hati. Jadi bidadari adalah wanita
shalehah yang senantiasa tawadhu, tidak
bermewah-mewah dengan keindahan dunia,
bersikap
sederhana. Seandainya berperan sebagai istri maka
ia taat kepada suaminya, menjaga harta suami,
mendidik anak-anaknya dan memotivasi agar
istiqamah dalam membela agama Allah.

"Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang
sesuatu yang paling baik dijadikan bekal
seseorang? wanita yang baik (shalihah); jika
dilihat suami ia menyenangkan; jika diperintah ia
mentaatinya; dan jika suami meninggalkannya ia
menjaga diri dan harta suaminya." (Diriwayatkan
Abu Daud dan An-Nasai).

Wahai muslimah, kisah di atas mewakili dari
sebagian kisah para sahabiyah, begitu juga dengan
untaian riwayat yang tersirat. Namun, apalah
artinya sebuah kisah bila kita tidak bisa
mengambil ibrah. Dan apalah artinya seuntai
riwayat jika kita tidak mau belajar darinya. Untuk
itu selamat berjuang, siapkan diri menjadi sosok
bidadari, sosok yang menapaki kehidupan dengan
kezuhudan, dan kesederhanaan.

Jumat, 22 Agustus 2008

Hukum Berjilbab

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam atas Nabi dan Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik.

Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.

KEUTAMAAN HIJAB

Pertama, Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:


“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah.” (QS. Al Ahzab: 33)



“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)



“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Kedua, Hijab itu Iffah (Menjaga diri).

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ’Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa, karena itulah Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini, “karena itu mereka tidak diganggu.” Ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa godaan dan timbulnya minat untuk melakukan kejahatan bagi mereka.

Ketiga, Hijab itu kesucian.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:



“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman:



“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)

Keempat, Hijab adalah pelindung.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Kelima, Hijab itu adalah ketakwaan.


”Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)

Keenam, Hijab menunjukkan keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, ”Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: ”Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).

Ketujuh, Hijab adalah rasa malu.

Rasulullah bersabda:


“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)

Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!

Kedelapan, Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).

Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu!.


HIKMAH DARI FIRMAN ALLAH:

”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera.” (QS. An Nuur: 2)

Dalam ayat ini Allah menyebutkan seorang pezina perempuan terlebih dahulu daripada pezina laki-laki, karena dalam perzinaan seorang wanitalah yang menentukan akan terjadi atau tidaknya perzinaan, ketika seorang wanita membuka hijabnya dan membuka dirinya untuk berdua-duaan dengan seorang pria maka wanita ini telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk terjadinya perzinaan! Wallahul musta’an.