Kamis, 28 Agustus 2008

Aisyah Keutamaannya dan Keluasan Ilmusnya

Dicopy dari situs Jilbab Online - Penulis : Ummu Raihanah

Beliau, Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq,atau juga biasa dipanggil dengan al-Shiddiqiyah yang dinisbatkan kepada al-Shiddiq yaitu orang tuanya sendiri Abu Bakar, kekasih Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.Seorang wanita mulia dan istimewa dimana sebagian dari ilmu agama kita ini diambil darinya.Begitu banyak keutamaan dan kemuliaan yang dimilikinya , semoga Allah meridhainya dan mengumpulkannya dengan kekasihnya yang paling dicintainya yaitu Nabi kita Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.

Semoga setelah membaca kisah ini hati kita akan tersentuh dan semakin menambah rasa cinta kita kepada istri-istri Beliau .Beberapa keutamaannya tidak dapat dihitung dengan jari sehingga hanya sebagian kecil yang dapat dipaparkan disini, diantarnya adalah sebagai berikut:

1.Kecintaan Rasulullah kepadanya melebihi kecintaannya kepada istri-istri beliau yang lainnya yang semuanya ada 9 orang. Pada suatu ketika Rasulullah ditanya, “Siapakah orang yang paling enkau cintai ?” maka beliau menjawab, “Aisyah” Hal ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Amr bin ‘Ash, dimana dia datang kepada Nabi seraya bertanya,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling engkau cintai?” beliau menjawab,”Aisyah” kemudian Amr bin Ash bertanya, “”Siapakah orang lelaki yang paling engkau cintai?”beliau menjawab,”Bapaknya (Abu Bakar)”Dia bertanya, “Kemudian siapa lagi?” beliau menjawab,”Umar”, yakni Ibnu Al Khaththab, semoga Allah meredhai semuanya.

2.Malaikat menyampaikan salam untuknya bukan hanya sekali. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim darinya (Aisyah), dimana Rasulullah telah bersabda, “Sesungguhnya Jibril telah mengucapkan salam untukmu”, maka aku menjawab,”Alaihis as-Salam”

3. Allah telah menurunkan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan pembebasan dirinya dari tuduhan dusta sebanyak sepuluh ayat dalam surat An-Nuur, dimana didalamnya Aallah menjelaskan bahwa laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik, dan beliau tergolong wanita yang baik, membebaskan mereka dari tuduhan orang-orang yang menyebarkan tuduhan dusta itu, dan memberi kabar gembira bahwa bagi mereka surga, sebagaimana Aallah berfirman,..”dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga) ” An-Nuur:26.

4.Pada saat Rasulullah sakit, beliau minta untuk tinggal dikamarnya (aisyah), sehingga dia dapat mengurusnya sampai Aallah memanggil ke hadirat-Nya (wafat). Karena itulah, maka Rasulullah meninggal dirumah Aaisyah, dimana beliau meninggal dalam pangkuan dan dekapannya. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan darinya (Aisyah), dia berkata:” Allah mewafatkan Rasulullah dimana kepala beliau berada diantara paru-paruku dan bagian atas dadaku, sehingga air liur beliau bercampur dengan air liurku” Bagaimana hal itu bisa terjadi, Abdurrahman saudara laki-laki Aisyah masuk ke rumah mereka, dimana ketika itu dia membawa siwak (alat penggosok gigi), lalu Rasulullah melihatnya. Aisyah memahaminya bahwa beliau ingin bersiwak, dan dia mengambil siwak dari Abdurrahman dan melembutkannya, lalu Rasulullah bersiwak dengannya.setelah Rasulullah meninggal, maka siwak itu dipakai Aisyah. Inilah pengertian yang dimaksud dengan “air liur beliau bercampur dengan air liurku”

5. Berdasarkan sabda Rasulullah,”Keutamaan Aisyah ataas wanita yang lainnya bagaikan keutamaan tsarid(roti yang dibubuhkan dan dimasukkan kedalam kuah) atas makanan-makan yang lainnya”

Berkenaan dengan keluasan dan keunggulan ilmunya, tidak ada seorang ulamapun yang mengingkarinya.Banyak kesaksian dan pengakuan yang dikemukakan para ulama berkenaan dengan kredibilitas keilmuwan Aisyah. Hal ini menunjukkan betapa luas dan mumpuninya ilmu yang dimilikinya. Dibawah kesaksian empat pakar ilmu pengetahuan dari kalangan ulama terdahulu:

1. Kesaksian putra saudara perempuannya (keponakannya) Urwah bin Zubeir tentang kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah, sebagaimana yang diriwayatkan putranya Hisyam,”Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar dalam ilmu fiqh (agama), kedokteran dan syair selain Aisyah.

2. Kesaksian Az-Zuhri yang juga berkenaan dengan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimili Aisyah, seraya berkata,”seandainya diperbandingkan antara ilmu Aisyah denan ilmu seluruh istri Nabi dan ilmu seluruh wanita, niscaya ilmu Aisyah jauh lebih unggul.”

3. Kkesaksian Masruq berkenaan dengan ilmu yang dimiliki Aaisyah yang berkenaan dengan masalah faraidh, sebagaimana yang terungkap dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Darda darinya seraya berkata, “Aku melihat para syeikh dari kalangan sahabat Rasulullah bertanya kepada Aisyah tentang faraidh (ilmu waris)

4. Kesaksian Atha’ bin Rabah, dimana ketika Allah berfirman, maka Aisyah merupakan orang yang paling faham, paling mengetahui dan paling bagus pendapatnya dibandingkan dengan yang lainnya secara umum.

5. Kesaksian Zubeir bin Awwam, dimana dia berkata sebagaimana hal ini telah diriwayatkan putranya Urwah, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih pintar tentang Al-Qur’an , hal-hal yang difardhukan, halal dan haram, syair, cerita Arab dan nasab (silsilah keturunaan) selain Aisyah.

Dengan mengemukakan lima kesakssian yang dipaparkan oleh para ulama besar dari kalangan sahabat dan tabi’in cukuplah sebagai bukti yang menunjukkan kredibilitas dan keunggulan ilmu yang dimiliki oleh Aisyah dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki oleh para Sahabat Rasulullah dan para tabi’in lainnya.

Aisyah meninggal pada bulan Ramadhan yang agung tepat pada tanggal 17 Ramadhan, pada usia 66 tahun. Dan, dimakamkan di Al-Baqi’ kawasan pemakaman yang terletak di kota Madinah. Hal ini sesuai dengan wasiatnya, dimana beliau berwasiat agar dimakamkan di temnpat pemakaman istri-istri Rasulullah. Semoga Allah meridhainya .

Sumber:

Ilmu dan Ulama Pelita Kehidupan Dunia dan Akhirat, Pustaka Azzam.

Pengantin Sederhana

Ketika Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam menikah kan Fatimah radiallahu `anha dengan Ali bin Abi Thalib radiallahu `anhu, beliau mengundang Abu Bakar, Umar dan Usamah untuk membawakan "persiapan" Fatimah Radiallahu ‘Anha.

Mereka bertanya-tanya, apa gerangan yang dipersiapkan Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam untuk putri terkasih dan keponakan tersayangnya itu? Ternyata bekalnya cuma penggilingan gandum, kulit binatang yang disamak, kendi, dan sebuah piring.

Mengetahui hal itu, Abu Bakar menangis. "Ya Rasulullah. Inikah persiapan untuk Fatimah?" tanya Abu Bakar terguguk. Nabi Muhammad shalallahu `alaihi wa sallam pun menenangkannya, "Wahai Abu Bakar. Ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia."

Fatimah radiallahu `anha, sang pengantin itu, kemudian keluar rumah dengan memakai pakaian yang cukup bagus, tapi ada 12 tambalannya. Tak ada perhiasan, apalagi pernik-pernik mahal.

Setelah menikah, Fatimah senantiasa menggiling gandum dengan tangannya, membaca Alquran dengan lidahnya, menafsirkan kitab suci dengan hatinya,dan menangis dengan matanya.Itulah sebagian kemuliaaan dari Fatimah.

Ada ribuan atau jutaan Fatimahyang telah menunjukkan kemuliaan akhlaknya. Dari mereka kelak lahir ulama-ulama ulung yang menjadi guru dan rujukan seluruh imam, termasuk Imam Maliki,Hanafi, Syafi’i, dan Hambali.

Bagaimana gadis sekarang? Mereka, memang tak lagi menggiling gandum,tapi menekan tuts-tuts komputer. Tapi bagaimana lidah, hati, dan matanya?Bulan lalu, ada seorang gadis di Bekasi, yang nyaris mati karena bunuh diri.

Rupanya ia minta dinikahkan dengan pujaan hatinya dengan pesta meriah.Karena ayahnya tak mau, dia pun nekat bunuh diri dengan minum Baygon.Untung jiwanya terselamatkan. Seandainya saja tak terselamatkan, naudzubillah min dzalik! Allah mengharamkan surga untuk orang yang mati bunuh diri.

Si gadis tadi rupanya menjadikan kemewahan pernikahannya sebagai sebuahprinsip hidup yang tak bisa dilanggar. Sayang, gadis malang itu mungkinbelum menghayati cara Rasulullah menikahkan putrinya.

Pesta pernikahanputri Rasulullah itu menggambarkan kepada kita, betapa kesederhanaan telahmenjadi "darah daging" kehidupan Nabi yang mulia. Bahkan ketika "pestapernikahan" putrinya, yang selayaknya diadakan dengan meriah, Muhammad tetap menunjukkan kesederhanaan.

Bagi Rasulullah, membuat pesta besar untuk pernikahan putrinya bukanlahhal sulit. Tapi, sebagai manusia agung yang suci, "kemegahan" pestapernikahan putrinya, bukan ditunjukkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi.

Rasul justru menunjukkan "kemegahan" kesederhanaan dan "kemegahan" sifat qanaah,yang merupakan kekayaan hakiki. Rasululllah bersabda, "Kekayaan yang sejati adalah kekayaan iman, yang tecermin dalam sifat qanaah".

Iman, kesederhanaan, dan qanaah adalah suatu yang tak bisa dipisahkan.Seorang beriman, tercermin dari kesederhanaan hidupnya dan kesederhanaan itu tercermin dari sifatnya yang qanaah. Qanaah adalah sebuah sikap yangmenerima ketentuan Allah dengan sabar; dan menarik diri dari kecintaanpada dunia. Rasulullah bersabda, "Qanaah adalah harta yang tak akan hilangdan tabungan yang tak akan lenyap."

Wallahu ‘alam bish-shawab

Senin, 25 Agustus 2008

4 Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka

Seseorang wanita itu apabila di yaumul akhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka. Tazkirah ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang dipikul!

1. Ayahnya
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar sholat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat... tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. bergaul bebas di pejabat,memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan muhrim apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti sholat tidak bertangguh, puasa tidak pernah ditinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Kakak Laki-Laki
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggung jawab menjaga adik wanita jatuh ke bahu kakak laki-lakinya... jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM ...tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam,bila ibu membuat kemungkaran pengumpat,mengata & sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangung jawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat ,maka kaum lelaki yang bergelar ayah/suami/kakak laki-laki atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT:

"HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA,JIN DAN BATU-BATU..."

Harga seseorang muslim adalah sangat berharga. ALLAH SWT nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA,semua kaum muslim dijamin masuk syurga (sesiapa yg mengucap kalimah tauhid) dengan itu janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji dan peluang yg ALLAH SWT berikan pada kita.

Sabtu, 23 Agustus 2008

Tips Mencari Jodoh

Tips dari Bapak dr. Nurcahyo Adikusumo dalam acara Titik Terang ANTV dalam mencari jodoh antara lain:

1. Jika kita ingin mendapatkan jodoh maka kita harus berkosentrasi bukan kepada mana yang harus dipilih tapi kosentrasi dengan melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.

2. Jangan pernah mengharapkan seseorang untuk jadi seperti yang kita harapkan tapi lebih melihat bagaimana kita menempatkan diri kita terhadap orang lain.

3. Jika belum memiliki pasangan hidup kita tetap harus memposisikan untuk siap dan berani menanggung segala resikonya dalam membina rumah tangga.

4. Jangan jadikan traumatik masa lalu sebagai patokan sehingga tidak memberikan solusi ke arah yang lebih baik.

5. Carilah soulmate sebanyak-banyaknya agar silaturrahim nya baik.

6. Jangan pernah menilai, memberi label, dan kesimpulan kepada seseorang karena jodoh atas ridho ALLAH semata,manusia hanya wajib berikhtiar tapi ALLAH SWT yang menentukan segalanya.

7. Tidak perlu mengkhawatirkan usia, di usia berapapun menikah baik jika kita mau mempertanggung jawabkan pernikahan kita terhadap ALLAH SWT dan pasangan.

8. Teruslah berdoa karena doa merupakan proposal kita terhadap ALLAH SWT, jangan pernah berprasangka buruk terhadap ALLAH SWT....


Bagaimana konsep jodoh?

1. Konsep jodoh adalah soulmate atau belahan jiwa.

2. Banyak orang sering melupakan konsep jodoh yaitu melakukan perubahan dan saat menerima perubahan.

3. Pada saat mencari jodoh sering melihat secara fisik saja, sehingga tidak mendorong seseorang mencari pasangan hidup sesuai dengan apa yang diidamkan.

4. Orang menikah sebaiknya terkonsep bukan sekedar mencari keturunan semata tapi lebih untuk meningkatkan amal ibadah.

Ketika ALLAH SWT menentukan jodoh manusia, apakah si A harus berjodoh dengan si B /
apakah kita sendiri yang menentukan pilihannya?

1. Perkawinan terjadi bila ada komitmen antara Yang Di Atas, dirinya dan pasangannya.

2. Kalo soulmate belum terjadi komitmen besar.

3. Persoalannya adalah seringkali orang tidak melihat apakah soulmate ini merupakan kehendak ALLAH SWT
atau kehendak sendiri.

4. Persoalannya lebih sejauh kepada sejauh mana ikhtiar / berdoa kita dalam berbagi dengan soulmate.

5. Jadi penilaiannya adalah jangan ambil keputusan bila belum mendapat ridho ALLAH SWT.


Apa yang menjadi penyebab wanita terlambat memperoleh jodoh?

1. Bisa traumatik masa lalu sehingga takut melangkah ke masa depan.

2. Wanita cerdas dan pintar mampu mengambil keputusan untuk menikah bukan karena umur tetapi
lebih mewaspadai apa yang harus dilakukan dalam satu komitmen diri.

3. Kadang - kadang kemungkinan orang ragu pilihan sendiri bila ada yang lebih baik / ganteng / lebih superior dari dia nya sendiri.


Bagaimana bila jodoh tak kunjung datang?

1. Kita ambil hak prerogatif ALLAH SWT dari keputusan apa pun.

2. Gagal mungkin jalan yang terbaik untuk diri kita sendiri.

3. Banyak orang yang berandai - andai daripada ketimbang memberi keputusan matang terlebih dahulu.

4. Seharusnya tetap optimis dan tidak putus asa.

Langkah Setan Menelanjangi Wanita

Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian musli-mah. Berikut ini tahapan-tahapannya.


I. Menghilangkan Definisi Hijab

Dalam tahap ini setan membisik-kan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’i, pakaian ya pakaian, apa pun bentuk dan namanya.

Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar’i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?

Pertama, Membuka Bagian Tangan

Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan mem-bisik kan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakain model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihat nya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik,” Tuh tidak apa-apa kan?

Kedua, Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekedar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.

Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga, Berpakian Tapi Telanjang

Setan berbisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang,” setan memberi ide baru.

Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih feminin,” begitu dia menambahkan. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat, Agak di Buka Sedikit

Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?” Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”

Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy,” katanya.

Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’i yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.


II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit

Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampak kan bagian aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit.

Setan Berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kamu bakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”

Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis

Terbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja.” Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”

Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasehat pribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka terbiasalah dia mema-kai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis

Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun buru-buru bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

Tetapi… apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki,” gumamnya. “Fitnah? Ah itu kan zaman dulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini kaum laki-laki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dia kenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.


III. Serba Mini

Setelah pakaian yang menampak kan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah.”

Maka akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagian punggung nya dan berbagai model lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dia miliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.

Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini”. Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzu billah bisikan setan berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi Kaum Wanita.” Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu” Setan tak mau ambil resiko.

Sosok Bidadari, Sosok Sederhana

KotaSantri.com : Beribu nasehat telah diucap,
berjuta perintah telah tersirat. Tetapi tetap saja
banyak yang gugur ditelan gemerlap dunia. Semua
gemerlap akan sirna oleh sosok bidadari yang hidup
dengan kesederhanaan.

Kini, banyak kita jumpai orang yang hidup dalam
kesempitan, sabar dengan ujian, dan tabah dalam
menjalani seraya mendekatkan diri pada Rabb-Nya.
Namun, setelah keadaan berubah, sempit menjadi
lapang, derita menjadi bahagia, semua kebutuhan
hidup terpenuhi; namun banyak yang tidak siap
dengan perubahan tersebut. Tidak sadar bahwa
gemerlap dunia telah menjebaknya.

"Sesungghnya dunia itu manis dan menawan dan
Allah
mengangkatmu sebagai khalifah di dalamnya
sehingga
Allah dapat memperhatikan perbuatanmu. Oleh
karena
itu waspadalah terhadap dunia, hati-hatilah
terhadap wanita karena sesungguhnya fitnah
pertama
yang menimpa Bani Israil adalah kaum wanita."
(HR.
Muslim).

Kedudukan, harta senantiasa bersanding dengan
wanita. Misalnya di keluarga, kedudukan wanita
sangat berpengaruh baik kedudukannya sebagai
pendamping suami maupun dalam pemeliharaan
harta
suami. Seperti kisah rumah tangga Umar Abdul Azis
ra dengan Fatimah binti Abdul Malik ra kemewahan
berubah menjadi kesederhanaan. Sebelum Umar
menerima amanat kekhalifahan, dia terkenal
dengan
gaya hidup yang serba mewah. Istana megah,
pakaian
sutra, permata, dan parfum yang seharga satu
rumah
pun dimilikinya. Semua berubah dengan seketika.
Akal pikiran, hati dan perasaannya telah tergugah,
karena hakikat pengawasan Allah telah hidup dalam
jiwanya.

Dengan gaya hidupnya yang baru, Umar bertekad
untuk meniti kehidupan dengan serba sederhana.
Dia
pun segera mengungkapkan keinginannya pada
Fatimah, "Sesungguhnya harta yang kita miliki
serta yang dimiliki oleh saudara-saudaramu berasal
dari hartanya kaum muslimin. Aku bertekad akan
mengembalikannya pada mereka. Dan, jika Adinda
tidak sabar pada kesempitan hidup setelah
kekuasaan, maka pulanglah ke rumah ayahmu."
Mendengar itu Fatimah segera menepis, "Saya tidak
akan menyertai Kakanda dalam keadaan senang
lantas
meninggalkan Kakanda dalam keadaan susah. Saya
ridha dengan apa yang Kakanda ridhai."

Kemudian semua hartanya didermakan dan kini
yang
dimilikinya hanya permata peninggalan ayah
Fatimah. Umar pun kembali bertanya, "Wahai
Fatimah
engkau tahu bahwa dulu permata itu diambil oleh
ayahmu dari kaum muslimin dan lantas dia
hadiahkan
kepadamu. Sesungguhnya aku tidak suka permata
itu
tinggal dirumahku. Karena itu, pilihlah antara
mengembalikan permata itu ke Baitul Maal atau
engkau izinkan aku untuk menceraikanmu." Fatimah
pun kembali memenuhi permintaan
suaminya, "Demi
Allah, tentu aku akan memilihmu daripada permata
ini, bahkan berlipat-lipat dari yang kumiliki."

Dengan kesederhanaanlah Umar dan Fatimah mulai
mengikuti realita kehidupan sebenarnya. Sang
khalifah mulai memerdekakan budak,
mengembalikan
seluruh harta yang dimiliki ke Baitul Maal. Begitu
juga dengan Fatimah mulai menanggalkan permata
yang dipakainya. Mereka lebih memilih tinggal di
rumah yang sangat sederhana. Dengan kata lain,
mereka dengan sikap kesederhanaannya berhasil
menghancurkan belenggu kemewahan yang
mengikat
jiwanya dan mematahkan jembatan yang
mengantarkan
pada fitnah dunia.

Fatimah dalam hal ini bisa disebut sosok bidadari
yang turun ke bumi. Sebab ia berani melepaskan
semua kemewahan dunia dan lebih memilih hidup
sederhana bersama suami yang justru setelah
mendapat amanat besar sebagai khalifah. Juga
memilih kesederhanaan sebagai jalan hidupnya.
Begitu halnya dengan sosok Aisyah ra Ummul
Mukminin. Kezuhudan terhadap dunia menjadi
teladan
bagi umat. Hampir tidak ada harta di tangannya.
Dia bagikan seluruh hartanya kepada kaum-kaum
miskin. Di antara kedermawanannya adalah
membagikan seratus ribu dirham, sementara ia
sendiri dalam keadaan shaum. Umar bin Zubair ra
juga pernah mengisahkan kedermawanan dan
kesederhanaan Aisyah, "Aku pernah melihat Aisyah
membagi-bagikan harta sebanyak tujuh ratus ribu
dirham sementara dia sendiri menjahit bajunya."

Subhanallah, merenungi kedua kisah di atas betapa
mulianya sosok Fatimah dan Aisyah. Ya, dengan
kesederhanaannya menjadikan mereka sosok
bidadari
yang turun ke bumi. Bagaimana dengan kita?
Sudahkah kita mengikuti jejak Fatimah dan Aisyah?
Siapkah kita tanggalkan semua kemewahan dunia
hingga kita siap menyandang gelar bidadari?

Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim
Al-Jauziyyah mengisahkan tentang bidadari surga.
Mereka itu adalah wanita suci yang menyenangkan
dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan
menentramkan hati. Jadi bidadari adalah wanita
shalehah yang senantiasa tawadhu, tidak
bermewah-mewah dengan keindahan dunia,
bersikap
sederhana. Seandainya berperan sebagai istri maka
ia taat kepada suaminya, menjaga harta suami,
mendidik anak-anaknya dan memotivasi agar
istiqamah dalam membela agama Allah.

"Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang
sesuatu yang paling baik dijadikan bekal
seseorang? wanita yang baik (shalihah); jika
dilihat suami ia menyenangkan; jika diperintah ia
mentaatinya; dan jika suami meninggalkannya ia
menjaga diri dan harta suaminya." (Diriwayatkan
Abu Daud dan An-Nasai).

Wahai muslimah, kisah di atas mewakili dari
sebagian kisah para sahabiyah, begitu juga dengan
untaian riwayat yang tersirat. Namun, apalah
artinya sebuah kisah bila kita tidak bisa
mengambil ibrah. Dan apalah artinya seuntai
riwayat jika kita tidak mau belajar darinya. Untuk
itu selamat berjuang, siapkan diri menjadi sosok
bidadari, sosok yang menapaki kehidupan dengan
kezuhudan, dan kesederhanaan.

Jumat, 22 Agustus 2008

Hukum Berjilbab

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, shalawat dan salam atas Nabi dan Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarganya sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik.

Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.

KEUTAMAAN HIJAB

Pertama, Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:


“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah.” (QS. Al Ahzab: 33)



“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)



“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Kedua, Hijab itu Iffah (Menjaga diri).

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ’Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:


“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa, karena itulah Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini, “karena itu mereka tidak diganggu.” Ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa godaan dan timbulnya minat untuk melakukan kejahatan bagi mereka.

Ketiga, Hijab itu kesucian.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:



“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman:



“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)

Keempat, Hijab adalah pelindung.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Kelima, Hijab itu adalah ketakwaan.


”Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)

Keenam, Hijab menunjukkan keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, ”Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: ”Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).

Ketujuh, Hijab adalah rasa malu.

Rasulullah bersabda:


“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)

Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!

Kedelapan, Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).

Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu!.


HIKMAH DARI FIRMAN ALLAH:

”Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera.” (QS. An Nuur: 2)

Dalam ayat ini Allah menyebutkan seorang pezina perempuan terlebih dahulu daripada pezina laki-laki, karena dalam perzinaan seorang wanitalah yang menentukan akan terjadi atau tidaknya perzinaan, ketika seorang wanita membuka hijabnya dan membuka dirinya untuk berdua-duaan dengan seorang pria maka wanita ini telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk terjadinya perzinaan! Wallahul musta’an.

Kisah Dialog Rasulullah SAW Dengan Iblis

Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : "
Kami
bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar
dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para
penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian
membutuhkanku ". Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakah
kalian
tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan
Rasul-
Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang
terkutuk -
semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya,
Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW
berkata
pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk

mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari
kiyamat]?.
Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan
Allah
SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia
sampaikan
kepada kalian ! ".


Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-
tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta
sebelah
mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti

rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah
ke-atas,
tidak kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi
taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir

macan / kerbau [tsur]. Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad,
assalamu 'alaikum ya jamaa'atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai
golongan muslimin]". Nabi SAW menjawab :" Assamu lillah ya la'iin
[Keselamatan
hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui,
engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis".

Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku
sendiri,
tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah]."


Nabi SAW berkata :" Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai
terlaknat?".

Iblis berkata," Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha
Agung, ia berkata kepada-ku 'Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang
kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja. Engkau harus
memberitahu
kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani
Adam,
bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engkau harus menjawab dengan
jujur
apa saja yang ditanyakan kepa-damu'. Allah SWT bersabda," Demi kemulia-an
dan
keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar,
niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan
musuhmu
karena bencana yang menimpamu". Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu

sebagaimana aku diperintah. Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika

aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya
musuhku
akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat
bagiku
daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku".


Rasulullah kemudian mulai bertanya :" Jika kamu jujur, beritahukanlah
kepada-
ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?".

Iblis menjawab :" Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang
paling aku benci, dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu".


Rasulullah SAW :" Siapa lagi yang kamu benci?".

Iblis :" Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT".


Rasulullah :" Lalu siapa lagi ?".

Iblis :" Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu,
lagi
penyabar".


Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".

Iblis :" Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari
kotoran".




Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".

Iblis :" Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan
kefakirannya
kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ".


Rasulullah :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?".

Iblis :" Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq
sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan

orang-orang yang sabar ".


Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".

Iblis :" Orang kaya yang bersyukur ".


Rasulullah bertanya :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?".

Iblis :" Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat
yang
halal".


Rassulullah :"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?".

Iblis :"Aku merasa panas dan gemetar".


Rasulullah :"Kenapa, wahai terlaknat?".

Iblis :" Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud

saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat".

Rassulullah :"Jika mereka shaum ?".

Iblis : " Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa".


Rasulullah :" Jika mereka menunaikan haji ?".

Iblis :" Saya menjadi gila".


Rasulullah :"Jika mereka membaca Al Qur'an ?'.

Iblis :' Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api".


Rasulullah :" Jika mereka berzakat ?".

Iblis :" Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan
memotongku menjadi dua".


Rasulullah :" Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?".

Iblis :" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu. Pertama, Tuhan
menurunkan berkah atas hartanya. Kedua, menjadikan orang yang bezakat
disenangi
makhluq-Nya yang lain. Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara

dirinya dengan api neraka. Ke-empat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana
dan
malapetaka agar tidak menimpanya".


Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?".

Iblis :" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku,
bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam".


Rasulullah :" Apa pendapatmu tentang Umar ?".

Iblis :" Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya".


Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?".

Iblis :" Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya".


Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?".

Iblis :" Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu
dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia
meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak pernah
melakukan hal itu".


Rasulullah :" Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku
dan
menyengsarakanmu sampai hari kiamat".

Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad :" Hay-hata hay-hata [tidak
mungkin- tidak mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan
tidak
mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku
masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka
tidak
melihatku. Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari
mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun
yang pandai, yang buta-huruf dan yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka
beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]".


Rasulullah :"Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?".

Iblis dengan panjang-lebar menjawab :" Apakah engkau tidak tahu, wahai
Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang
ikhlas
untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka
puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku
tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya
tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya
jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu

dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan
[riyasah]
termasuk dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar. Wahai
Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku punya tujuh puluh ribu anak.
Setiap
anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan. Diantara mereka telah aku

tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagian lagi menggoda anak
muda,
sebagian lagi menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda
orang-orang
lemah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka,

sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki
bersamanya. Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang

rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan

masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan
yang
lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia

dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil
keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas,

tetapi mereka tidak merasa. Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha,
sang
pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh tahun, hingga setiap

orang yang sakit menjadi sehat berkat da'wahnya. Aku tidak meninggalkannya
sampai dia dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut
oleh
Allah dalam Qur'an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] :" (Bujukan
orang-
orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata
pada
manusia:"Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia
berkata:"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku
takut
kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS. 59:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal
dariku.
Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah
temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku.
Apakah
engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, " Demi Allah
aku
adalah penasihat kamu berdua". Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan
hatiku,
ghibah, membicarakan kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba
adalah
buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku.
Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa,
meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan
lisannya
dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih
memiliki
keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak
hasil
zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.

Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat
barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda
dia.
Kemudian aku katakan kepadanya:" Masih ada waktu, sementara engkau sibuk".
Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya,
maka Tuhan memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu
syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku
tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,'
Lihatlah kiri-kanan', lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan
tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,' Aku
telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya'. Dan engkau sendiri tahu wahai

Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul
wajahnya.

Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku
perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia 'mencucuk' shalat seperti ayam
mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, maka ketika
shalat berjamaah aku cambuk dia dengan 'lijam' [cambuk] lalu aku angkat
kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga
mendahului
imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan
Allah
akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai pada hari kiyamat nanti.

Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan jari-
jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia
masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh
tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia
bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang
setia.

Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk
meninggalkan
shalat. Aku katakan kepadanya,' Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya
diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni'mat dari Allah'. Aku katakan

kepada orang yang sakit :" Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib
atasmu.
Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata :" Tidak ada
halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi

orang sakit, ......... Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu,
agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit.
Jika
kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan". Sampai dia mati dalam
keadaan
kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan

dan Tuhan marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka
mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana
engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu
dari Islam.

Nabi berkata :" Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?".

Iblis :" Pemakan riba".

Nabi :" Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?".

Iblis :" Pe-zina".

Nabi :" Siapa teman tidurmu ?".

Iblis :" Orang yang mabuk".

Nabi :" Siapa tamumu ?".

Iblis :" Pencuri".

Nabi:" Siapa utusanmu ?".

Iblis :"Tukang Sihir".

Nabi :" Apa kesukaanmu ?".

Iblis :" Orang yang bersumpah cerai".

Nabi :"Siapa kekasihmu ?".

Iblis :"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at".

Nabi :"Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?".

Iblis :"Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah".

Nabi :" Apa yang melelehkan badanmu ?".

Iblis:"Tobatnya orang yang bertaubat".

Nabi:"Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?".

Iblis:" Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.

Nabi:" Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?".

Iblis:" Zakat secara sembunyi-sembunyi".

Nabi:" Apa yang membutakan matamu ?".

Iblis :" Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]".

Nabi:" Apa yang memukul kepalamu ?".

Iblis:" Memperbanyak shalat berjamaah".

Nabi:" Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?".

Iblis :" Orang yang sengaja meninggalkan shalat".

Nabi:" siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?".

Iblis:"Orang kikir / pelit".

Nabi:" Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?".

Iblis:" Majlis-majlis ulama".

Nabi:" Bagaimana kamu makan ?".

Iblis:"Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku".

Nabi:"Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?".

Iblis:" Dibalik kuku-kuku manusia".

Nabi:" Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?".

Iblis:" Sepuluh perkara".

Nabi:" Apa itu wahai terlaknat ?".

Iblis :" Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri
Bani
Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam
kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah :

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan

kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki

dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah
mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan
tipuan belaka. (QS. 17:64)

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya

juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta
yang
tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap
orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika
bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya
melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang
naik
kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya

adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :" ....... , dan kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ...... (QS.

17:64) . Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah
kamar-mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi
masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur'an, maka syair adalah
al-Qur'anku.
Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Saya
memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat
tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka

kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon

agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan
harta
kekayaannya untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca
ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan

syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Rasulullah berkata :" Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan
didukung
oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu".

Lalu Iblis meneruskan :" Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya

bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian

Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku
dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara
bagaimanapun.
Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku :"
Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta". Akhirnya saya merasa senang

dan bangga sampai hari kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih
banyak
daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku
sampai hari kiamat.

Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga
seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikata tidak
karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan shalat.

Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang
hamba
melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak
saya
tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamer-kan ditengah-tengah manusia
sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh
sembilan
dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab,
setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya
punya
anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang
yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan
khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat
mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur
tidak
akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya.

Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di
pinggulnya,
ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan
menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian
berkata kepadanya,' keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya,

kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya.

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan
tetapi
saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan
kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir
manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan " Tidak ada tuhan

selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya", dan tidak akan ada lagi orang
yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak
memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah
seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki
hak
dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan
segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai hujjah
[argumentasi] Tuhan terhadap makhluq-Nya. Sementara saya adalah hanyalah
menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi

orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan
bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka
adalah
orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.

Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : Jikalau Rabbmu
menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka
senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi

rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat
Rabbmu
(keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka
jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119)
dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang

telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian)
sebagai
sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan
Allah
itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS. 33:38)".

Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : " Wahai Abu Murrah [Iblis],
apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara
saya
akan menjamin-mu masuk surga".

Ia iblis menjawab :" Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan
Qalam-pun
telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti.
Maka
Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib
para
penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia
telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para
penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah akhir
dari
apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya".

Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir,
dzahir
dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan
kepada
seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para
Utusan dan Para Nabi.

Air Mata Rasulullah Saw

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini
aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu
hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan
sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut
datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut bersama menyertainya.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih
Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa
hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata
Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah
lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya
Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib
umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah,
aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:
'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh
tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah
direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian
terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua
siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan
Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum
bis-shalaati, wa maa malakat aimaanukum - peliharalah
shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku,
umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim
'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.